Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Olahraga > Zainudin Amali Sebut NTB Sumber Atlet Potensial

Zainudin Amali Sebut NTB Sumber Atlet Potensial

Olahraga | Kamis, 9 Desember 2021 | 23:23 WIB
Editor : Nara Ibrahim

BAGIKAN :
Zainudin Amali Sebut NTB Sumber Atlet Potensial

KABARINDO, MATARAM - Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, menyebutkan Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu daerah sentra pembinaan atlet-atlet muda berbakat dari berbagai cabang olahraga.

Hal ini disampaikan Menpora Zainuddin Amali saat membuka sosialisasi Peraturan Presiden Nomor 86 tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) di Mataram, Kamis.

"Saya menilai NTB merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi atlet muda berbakat. Jadi penting jika sosialisasi DBON dilakukan di NTB," ujar Menpora.

Menpora menyatakan, NTB harus terus melakukan pembinaan atlet yang bermain di cabang olahraga berpotensi medali yang banyak, salah satunya adalah atletik.

"Atlet atletik Indonesia Lalu Muhamad Zohri berasal dari NTB dan ini sangat membanggakan. Karena itu saya ingin stakeholder olahraga di NTB untuk terus bisa melahirkan Zohri baru," kata Menpora.

Oleh karena itu, kata Zainuddin Amali, berharap adanya DBON bisa menjadi pedoman bagi seluruh stakeholder olahraga di Indonesia, salah satunya NTB untuk terus melakukan pembinaan atlet dengan baik.

"Tanpa pembinaan atlet yang baik, mustahil kita akan melahirkan prestasi olahraga yang bagus," kata dia.

Menurut dia, saat ini olahraga sudah menjadi industri dan NTB menjadi daerah sport tourism di Indonesia.

"Dan ini butuh pengelolaan. Melalui DBON ini olahraga bisa berdampak ekonomi dan NTB dengan Mandalika sudah merasakan dampaknya baik dari sisi olahraga dan ekonomi," terangnya

Selain itu, Menpora Zainuddin Amali mengajak seluruh stakeholder olahraga di daerah agar terus mengajak masyarakat hidup sehat dan bugar. Karena menurutnya tingkat kebugaran masyarakat Indonesia masih kurang.

"Dari hasil penelitian, masyarakat kita tingkat kebugarannya masih rendah. Itu bisa diukur dengan jejak langkah, rata-rata orang Indonesia setiap hari hanya berjalan 3.500 langkah, padahal minimum harus 7.000 langkah. Padahal olahraga sekarang itu sudah jadi lifestyle," katanya.
 

Sumber: Antara
Foto: Twitter Think ASEAN


RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER