KABARINDO, JAKARTA -- Masyarakat desa Sukadena, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) sangat antusias dan mengaku senang penyelenggaraan kegiatan Gerakan Literasi Sejuta Pemirsa (GLSP) Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat menyentuh desanya. Mereka berharap kegiatan seperti ini kerap dilakukan di wilayah pedesaan.
Kepala Desa Sukada, Zulrahman, menyampaikan rasa terima kasih karena desa yang dipimpinnya terpilih menjadi salah satu titik kegiatan literasi KPI Pusat tahun ini. Menurutnya, literasi ini penting bagi masyarakat desa yang banyak terpapar informasi dan hiburan, khususnya melalui media berbasis internet.
“Dari kegiatan ini, kami dapat ilmu banyak dan pembekalan Sehingga kami dapat menganalisa informasi dan hiburan yang kami terima, sehingga kami dapat memilah dan memilih informasi serta hiburan yang sesuai, manfaat sekaligus baik bagi kami,” jelas Zulrahman dalam sambutannya.
Apa yang disampaikan Kepala Desa Sukadana berbanding lurus dengan paparan salah satu narasumber kegiatan literasi, Athika Hidayatul Ummah. Dia mengatakan, tingkat literasi di Indonesia masih jauh tertinggal dibanding dengan negara-negara lain. Padahal di tengah era post-truth ini, lanjutnya, upaya literasi sangat penting.
“Saat ini, kita mengalami banjir informasi sehingga kita terkadang tidak bisa membedakan mana informasi yang hoax dan tidak. Kita itu ada dimana pendapat masyarakat tidak lagi dibentuk oleh fakta dan rasio, melainkan oleh sentimen dan kepercayaan,” ujar Akademisi Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram NTB.
Masih terkait era post-truth, Athika menyampaikan jika pola penerimaan informasi masyarakat tidak lagi berlandaskan kebenaran. Menurutnya, publik sekarang lebih memilih informasi berdasarkan afirmasi dan kedekatan emosional. “Mereka mencari informasi atas dukungan terhadap keyakinan yang dimilikinya. Bahkan, media sosial masih menjadi sumber utama mereka untuk mendapatkan informasi,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua KPID NTB, Ajeng Roslinda Motimori mengatakan, kolaborasi masyarakat daerah dengan KPI sangat penting dalam rangka meningkatkan kualitas siaran. Dengan pelibatan ini, dia menyakini akan tercipta program-program siaran yang berkualitas.
“Kolaborasi ini juga akan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya konten siaran yang berkualitas. Sehingga mereka akan memberikan informasi yang akurat dan bermanfaat untuk masyarakat,” tuturnya.
Kegiatan GLSP di desa Sukadana dibuka langsung oleh Ketua KPI Pusat, Ubaidillah. Turut hadir mendampingi PIC GLSP sekaligus Anggota KPI Pusat, Evri Rizqi Monarshi, serta Anggota KPI Pusat, Mimah Susanti dan I Made Sunarsa serta Anggota KPID NTB. Red dari KPI Pusat