KABARINDO, JAKARTA - Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Ahmad Haikal Hasan melakukan pertemuan dengan Duta Besar Peru untuk Indonesia Luis Tsuboyama dalam rangka menjajaki kerja sama terkait sertifikat halal kedua negara.
“Kerja sama ini menjadi langkah penting dalam memperluas ekosistem halal global,” kata Haikal dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (26/8/2025).
Pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden Peru Dina Boluarte yang membahas peluang kerja sama di bidang produk halal.
“BPJPH berkomitmen mendukung Peru dalam membangun sistem sertifikasi halal yang kredibel dan diakui internasional,” ujar dia.
Pertemuan tersebut pun menyepakati rencana penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama halal antara BPJPH dan pihak terkait di Peru. Haikal mengatakan Pemerintah Peru juga secara khusus meminta arahan dari BPJPH mengenai pembentukan lembaga halal di negaranya.
Duta Besar Peru Luis Tsuboyama menyampaikan apresiasi atas dukungan Indonesia.
“Kami melihat sertifikasi halal sebagai peluang strategis bagi Peru untuk memperluas akses pasar produk kami. Dengan dukungan dan arahan dari BPJPH, kami optimistis dapat membangun lembaga halal yang kuat di Peru,” kata Dubes Tsuboyama.
Sebagai tindak lanjut, kedua pihak sepakat melanjutkan komunikasi dan diskusi teknis, termasuk melalui forum daring guna memperkuat rencana kerja sama halal di masa mendatang. Adapun kerja sama dengan negara di Amerika Latin ini juga menjadi tindak lanjut dari Kerja Sama Ekonomi Komprehensif Indonesia-Peru (IP-CEPA) yang diresmikan pada Selasa (12/8/2025).
Kondisi tersebut menjadi peluang untuk meningkatkan ekspor Indonesia ke kawasan Amerika Latin.
Menteri Perdagangan Budi Santoso membidik nilai perdagangan dengan Peru yang bisa menembus 960 juta dolar AS atau setara Rp 15,65 triliun (asumsi kurs Rp 16.309 per dolar AS) setelah IP-CEPA berlaku. Total perdagangan Indonesia-Peru pada 2024 tercatat sebesar 480,7 juta dolar AS, terdiri dari ekspor senilai 331,2 juta dolar AS dan impor 149,6 juta dolar AS.