Jakarta, Kabarindo- Dari rilis yang disebarluaskan oleh FSGI.
HERU PURNOMO, selaku SEKJEN FSGI kembali menunjukkan empathynya. Seperti di tahun-tahun sebelumnya, FSGI (Federasi Serikat Guru Indonesia) kembali membuka posko pengaduan UNBK 2018. Pemantauan kali ini diperkirakan akan didominasi oleh laporan kendala teknis sebelum dan saat pelaksanaan.
Ujian nasional (UN) untuk siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) diselenggarakan mulai kemarin, 2 April hingga 5 April 2018. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mencatat sebanyak 1.485.302 siswa dari 13.054 SMK mengikuti UN ini.
Misalnya keterbatasan jumlah computer sebagaimana terjadi di salah satu sekolah di Bima yang hanya memiliki 5 unit computer, kebutuhan keseluruhan sebanyak 63 unit, bantuan dari Dinas Dikbud NTB sebanyak 23 unit. Kekurangannya kemudian di penuhi melalui kerjasama dengan sekolah terdekat, seperti pinjam ke SMP atau SMA.
FSGI sudah membuka posko pengaduan UNBK sejak pertengahan Maret 2018 dan direncanakan hingga usai UNBK akhir April 2018. Pada tahap persiapan UNBK, FSGI banyak menerima laporan kekurangan sarana prasarana khususnya komputer Client. Beberapa daerah mengatasi kekurangan clent ini dengan memanfaatkan adanya perbedaan jadwal antar jenjang, seperti Dikbud Provinsi NTB yang berkoordinasi dengan Kemenag dan Dikbud Kabupaten Kota agar sekolah dapat saling meminjam komputer antar jenjang yang berbeda jadwal UNBK-nya.
Hari pertama UNBK tingkat SMK yang pelaksanaannya mulai 2 April 2018 secara umum berjalan dengan baik, misalnya laporan yang diterima dari para guru anggota FSGI di berbagai sekolah di DKI Jakarta, Bekasi dan Tasikmalaya (Jawa Barat), Kota Jambi (Jambi), Kota Medan (Sumatera Utara), Mataram, Bima dan Dompu (NTB).
HASIL PANTAUAN
Pantauan FSGI di daerah-daerah juga berjalan cukup lancar, walaupun ada kendala teknis di lapangan. Kendala teknis mulai dari mati listrik, soal tidak bisa di klik, kekurangan computer, sampai Ujian yag baru selesai hampir pukul 19.00. Hingga Saat ini belum ada laporan tentang kebocoran, kecurangan atau penyimpangan dalam pelaksanaannya.
Kendala teknis yang dilaporkan dari beberapa wilayah di NTB seperti Bima, Dompu, dan Lombok Utara diantaranya adalah SMK Beringin Jaya Dompu yang sempat mengalami server offline akibat listrik padam, dan ketika listrik menyala harus melakukan pengaturan ulang server karena virtual mechine mengalami gangguan.
Di SMK Pariwisata juga terjadi komputer client yang tiba-tiba logout sendiri sehingga harus konfigurasi ulang.
Masih di Dompu , juga terjadi kasus pencurian laptop dan server disalah satu SMA swasta sehingga pelaksanaan UNBK bagi pesertanya akan ditumpangkan di SMK terdekat atas inisiatif helpdesk UNBK Dikbud Provinsi NTB.
Selain itu, di SMKN 1 Kilo, Dompu (NTB) pelaksanaan UNBK SMK sempat tertunda sehingga sesi pertama dimulai cukup siang, akibatnya seluruh sesi juga tertunda, akhirnya UNBK baru berakhir pukul 19.45 Wita.
Di Kabupaten Bima, SMKN 4 terpaksa menggunakan Genset karena listrik mati sejak pagi. Di SMKN 1 Bima bahkan terpaksa dilayani dengan Token Offline dari Dinas Provinsi karena jaringan internet terputus akibat jaringan Fiber Optik Telkom terganggu.
Lain lagi dengan Lombok Utara, di SMKN 1 Pemenang dan SMKN 1 Tanjung , ditemukan soal yang pilihan jawaban yg tidak bisa click dan solusinya dengan menggunakan keybord, itupun option E tidak bisa.
Hal ini juga sudah ditanggapi oleh Puspendik Jakarta dengan memberikan link pengaduan permasalahan soal di WEB UNBK masing-masing sekolah.
Pemantauan di kota Jambi, UNBK SMK berjalan lancar tanpa kendala berarti. Pemerintah provinsi Jambi sudah bekerjasama dengan pihak PLN agar tidak ada pemadaman listrik selama pelaksanaan UNBK berlagsung se-provisi Jambi.
Begitupun pelaksanaan UNBK di DKI Jakarta berjalan lancar dan tanpa kendala teknis yang berarti, misalnya di SMKN 55 Jakarta dan SMK Kesehatan Global Cendekia Jakarta , seluruh sesi berjalan lancar.
Sementara di Tasikmalaya (Jawa Barat), UNBK SMK SMKN 2 Karangjaya, Tasikmalaya juga berjalan lancar mulai dari sesi satu sampai terakhir.
Secara umum UNBK SMK hari pertama berjalan lancar, namun kendala-kendala teknis masih tetap terjadi walaupun dapat segera di atasi seperti kejadian di NTB, namun kejadian seperti ini tentu bisa juga mempengaruhi psikologis anak dalam mengikuti ujian, bahkan dapat membuat siswa kelelahan menunggu karena ada sesi yang baru selesai hampir Maghrib.