Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Hukum & Politik > Wapres: Target Penurunan Prevalensi Stunting Cukup Ambisius

Wapres: Target Penurunan Prevalensi Stunting Cukup Ambisius

Hukum & Politik | Selasa, 14 Desember 2021 | 12:34 WIB
Editor : Budiman

BAGIKAN :
Wapres: Target Penurunan Prevalensi Stunting Cukup Ambisius

KABARINDON, JAKARTA - Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin menilai bahwa angka target penurunan prevalensi kekerdilan anak atau stunting di Indonesia cukup ambisius.

Hal itu dikarenakan target penurunan stunting harus turun sebesar 13 persen dalam kurun waktu tiga tahun.

"Saat ini prevalensi stunting di Indonesia masih tercatat sekitar 27 persen. Artinya untuk mencapai target 14 persen pada 2024, kita hanya punya waktu kurang dari tiga tahun lagi. Target yang cukup ambisius," kata Wapres Ma'ruf Amin.

Pernyataan tersebut disampaikan saatsambutan pada Pembukaan Forum Nasional Stunting Tahun 2021 melalui konferensi video, Selasa (14/12/2021).

Wapres: Target Penurunan Prevalensi Stunting Cukup Ambisius

Upaya tersebut dianggap sebagai tantangan yang harus dihadapi tak hanya oleh pemerintah, akan tetapi masyarakat juga.

Baca Juga: Harga Rokok Naik, Sri Mulyani Bandingkan dengan Malaysia dan Singapura

"Dalam sisa waktu yang sangat singkat ini adalah tantangan besar, namun harus kita hadapi bersama," tambahnya.

Oleh karena itu, Wapres meminta seluruh kementerian dan lembaga pemerintah nonkementerian (K/L) terkait serta jajaran pemda bersinergi dan bekerja lebih keras dengan memperkuat komitmen untuk menurunkan stunting.

"Bukan tanpa alasan bahwa komitmen menjadi pilar pertama dalam Strategi Nasional Stunting. Komitmen yang kuat sangat penting untuk memastikan seluruh aktor pelaksana hadir," katanya.

"Termasuk komitmen untuk menguatkan koordinasi, pemantauan, dan evaluasi dalam memastikan program berjalan dengan baik," katanya.

Wapres terus mengingatkan bahwa pemberantasan stunting harus dilakukan oleh semua pihak.

"Upaya penurunan stunting membutuhkan keterlibatan semua pihak, termasuk pemerintah daerah, desa, kelurahan, akademisi, media, swasta, lembaga swadaya masyarakat, dan mitra pembangunan," ujarnya.

Sumber berita: Antara

Foto: Freepik by jcomp


RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER