JIC Gelar Pesantren Kilat Ramadhan
Jakarta, Kabarindo- Jakarta Islamic Centre gelar pesantren kilat atau sanlat selama dua minggu.
Hal itu dipapar oleh Kepala Sekretariat Jakarta Islamic Centre, Ahmad Juhandi, mewakili Kepala Badan Manajemen Pusat Pengkajian Dan Pengembangan Islam Jakarta, KH. Ahmad Shodri. HM (9/5/19)
"Pesantren kilat memang sudah kita laksanakan di setiap bulan Ramadhan secara rutin. Untuk mengisi nilai-nilai spiritualitas anak dan untuk memotivasi mereka agar menjadi insan yang baik. Sanlat ini dilakukan per sekolahan. Sehari satu sekolahan. Pada hari ini yang sedang mengikuti Sanlat adalah SMPN 279 Jakarta" jelas Ahmad.
Hari Supriyatna, staf Kesiswaan SMPN 279 menjelaskan "Kami mengikutsertakan murid kami dalam program Pesantren Kilat Ramadhan agar mereka lebih mengenal ilmu keagamaan supaya menjadi insan yang berakhlaqul karimah juga untuk menjalin silaturahim diantara para siswa. Ada 420 siswa dan siswi dari kelas 7 dan 8 sebagai peserta. Mereka diantar dan dijemput oleh orang tuanya dari rumah ke Islamic ini"
Materi yang diberikan kepada para peserta pesantren kilat ada tentang keagamaan, sebagai nara sumbernya KH Aep Saifullah dan motivasi dengan materi the power of dream, nara sumbernya Muhammad Arif seorang motivator JIC yang sudah mentraining puluhan ribu siswa, karyawan, pegawai baik di dalam maupun di luar negeri.
"Dalam materi agama ini saya menekan pentingnya membaca alQuran bagi peserta didik. Dengan membaca alQuran secara teratur dan istiqomah insya Allah mereka akan menjadi anak yang berakhlaqul karimah, anak yang mempunyai semangat dalam hidupnya" jelas Aep Saifullah seorang kyai super sibuk dengan ceramahnya apalagi di bulan Ramadhan ini.
"Pesantren kilat ini memberikan asupan kepada siswa di bulan Ramadhan bagaimana mereka mempunyai motivasi tentang nilai-nilai kehidupan untuk masa depan mereka. Kami berikan training the power of dream. Sebuah training bagaimana mewujudkan impian mereka. Banyak orang yang tidak mengetahui bagaimana mewujudkan impaiannya dan merencanakan masa depan. Bagaimana merencanakan impian dalam durasi setahun, dua tahun dan seterusnya secara gardual agar impian itu bisa terwujud. Diharapkan setelah mengikuti Sanlat ini mereka mempunyai rasa optimisme yang tinggi dalam menghadapi masa depan mereka" tutup Arif dari rilis yang diterima redaksi.