Patahkan Anggapan Masyarakat, Ternyata Anak Muda Suka Menabung
Di rekening bank, enas, e-wallet, property, investasi saham, reksadana ataupun kripto
Surabaya, Kabarindo - Generasi tua kerap menilai generasi muda lebih boros dan tidak suka menabung. Pasalnya bila dibandingkan, di umur yang sama, generasi yang lebih tua cenderung memiliki hidup yang lebih mapan dengan tabungan lebih banyak dibandingkan generasi sekarang. Namun, temuan laporan terbaru Populix “Millennials & Gen Z Report: Navigating Youth Financial Habits in the Digital Age”, mematahkan asumsi ini.
Indah Tanip, VP of Research Populix, mengungkapkan 7 dari 10 milenial dan gen-Z sudah memiliki komitmen untuk menabung secara rutin, meskipun mayoritas menabung dengan jumlah yang tidak tentu setiap bulannya, Bagi yang tidak rutin sekalipun akan dengan sadar menyimpan uang yang tersisa pada akhir bulan.
Apabila dijabarkan dari 77% responden yang mengaku rutin menabung, sekitar 23% mengaku menabung dengan nominal yang sudah ditentukan setiap bulannya. Diikuti 46% yang menabung setiap bulan, tetapi dengan nominal yang tidak tentu. Kemudian 8% merasa lebih nyaman untuk menyisihkan sedikit uang mereka secara mingguan. Sedangkan bagi yang tidak rutin, mengaku akan menabung bila ada sisa pada akhir bulan (17%). Kemudian 4% responden yang didominasi gen-Z mengaku baru akan menabung dengan tujuan tertentu seperti membeli barang atau berlibur.
Populix juga meneliti bagaimana generasi muda mengelola keuangan mereka. Populix menemukan bahwa hampir separo anak muda langsung mengalokasikan uang mereka menjadi pengeluaran dan tabungan setelah menerima pemasukan. Perencanaan finansial yang lebih terstruktur ini cenderung dilakukan oleh generasi milenial, sedangkan generasi Z cenderung langsung menyisihkan uang dengan nominal tertentu untuk ditabung, lalu membelanjakan sisanya.
“Namun kami menemukan bahwa sepertiga responden tidak merencanakan keuangan mereka. Mereka cenderung mengelola keuangan sesuai kebutuhan pada bulan tersebut. Hal ini bisa jadi salah satu sebab mayoritas anak muda kurang bisa berkomitmen dengan nominal uang yang mereka tabung setiap bulannya,” ujar Indah.
Di mana uang tersebut ditabung?
Selanjutnya Populix meneliti di mana generasi muda menyimpan uang mereka dan dalam bentuk apa. Mayoritas milenial cenderung terbiasa menyimpan uang mereka di rekening bank konvensional. Sedangkan gen-Z sudah cukup nyaman untuk menyimpan di rekening e-wallet.
“Uniknya, kami menemukan sekitar 34% responden mengaku menyimpan uang dalam bentuk tunai. Perilaku ini sangat menarik untuk digali lebih dalam, agar kita bisa memahami kenapa mereka menyisihkan uang tunai di rumah,” ujar Indah.
Sedangkan untuk tabungan dalam bentuk lain, sekitar 14% responden yang didominasi Gen-Z mengaku menyimpan uang mereka dalam bentuk investasi saham, reksadana maupun mata uang digital (kripto). Sedangkan untuk aset fisik, sekitar 12% responden mengaku menyimpan tabungan dalam bentuk emas atau properti.
“Setiap generasi memiliki keunikan sendiri dalam hal cara ataupun komitmen dalam menyisihkan pendapatan, namun temuan-temuan di atas sudah cukup menegaskan masih adanya kesadaran generasi milenial dan Z untuk menabung. Harapannya temuan ini dapat mematahkan mitos-mitos negatif di masyarakat, juga mendorong usaha bersama untuk memberikan edukasi finansial bagi generasi masa depan,” ujar Indah.
Penelitian “Millennials & Gen Z Report: Navigating Youth Financial Habits in the Digital Age” dilakukan melalui survei kepada 1.100 responden milenial dan gen-Z. Responden terbagi dalam proporsi yang sama baik dari sisi generasi, gender dan status pernikahan (lajang maupun menikah). Mayoritas responden berasal dari Pulau Jawa, kalangan ekonomi menengah-ke atas dan bekerja.
Foto: istimewa