Pasar Modal Indonesia Siap Berkontribusi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Nasional 2023
Surabaya, Kabarindo- Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, mengatakan kinerja perekonomian Indonesia yang dicerminkan dari kinerja pasar modal jauh lebih baik dibandingkan negara-negara di Eropa dan Asia.
Per 30 Desember 2022, IHSG berada di posisi 6.850,62 poin atau tumbuh sebesar 4,09% year-to-date. Seiring dengan pertumbuhan IHSG ini, kapitalisasi pasar tumbuh 15,06% year-to-date sebesar Rp.9.499 triliun atau 50% dari PDB Indonesia tahun 2022.
Peningkatan kinerja IHSG diikuti dengan pertumbuhan jumlah investor ritel di Indonesia menjadi 10,30 juta SID atau meningkat lebih dari 10 kali lipat dalam 5 tahun terakhir. Jumlah investor ritel ini didominasi oleh investor domestik sebesar 55% dan didominasi investor berusia di bawah 30 tahun sebesar 58,74%.
Pada 2022, IHSG pernah menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah di level 7.318,01 poin, tepatnya pada 13 September 2022. Sedangkan kapitalisasi pasar mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah pada 27 Desember 2022 sebesar Rp.9.600 triliun.
Menurutnya, dengan kondisi yang positif ini, diperkirakan peningkatan investasi di Pasar Modal Indonesia akan terus membaik pada 2023. Mahendra mengatakan, prioritas dalam Pasar Modal Indonesia ke depan yaitu peningkatan integritas, akuntabilitas dan kredibilitas.
“Maka tidak ada istilah wait and see bagi investasi indonesia. It’s all about investment, investment, investment. Kita harus menguatkan itu dan kita dorong momentumnya,” kata Mahendra pada Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2023 yang berlangsung di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jakarta, pada Senin (2/1/2023).
Presiden RI, Joko Widodo, mengharapkan kinerja Pasar Modal Indonesia yang semakin baik dapat terus mendukung perekonomian nasional dan melewati rintangan serta menjawab berbagai tantangan pada 2023.
“PPKM telah dicabut pada akhir tahun 2022. Ini bukan untuk gagah-gagahan tetapi karena memang sudah ada kajian selama 10 bulan terakhir yang menunjukkan kita telah berhasil mengendalikan pandemi Covid-19. Dengan dicabutnya PPKM ini, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih baik dari 2022,” ujarnya.
Karena itu, pelaku pasar modal diharapkan terus menjaga semangat dan optimisme dalam menapaki 2023 serta terus mengawal pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mengharapkan hadirnya Presiden Jokowi dalam Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia dapat menyuntikkan semangat dan motivasi kepada pelaku pasar, selfregulatory organizations dan seluruh Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dalam rangka membangun integritas dan kredibilitas investor.
“Tahun 2023 merupakan tahun ujian bagi seluruh pihak di sektor keuangan maupun sektor lainnya. Pemerintah dan otoritas sektor keuangan akan menghadapi ujian berupa pengendalian inflasi, pencegahan resesi, pemilihan ekonomi pasca-pandemi, serta meningkatkan sumber pembiayaan jangka panjang,” katanya.