Jakarta, KABARINDO-Portal- Kasus peledakan bom di beberapa gereja di Surabaya setelah kejadian di Mako Brimob Kelapa Dua Depok menunjukkan bahwa terorisme di Indonesia adalah nyata dan menjadi ancaman terhadap sendi-sendi kehidupan Indonesia yang harmonis dan damai.
Untuk itu, Narasi Damai Nusantara menyerukan kepada segenap elemen masyarakat Indonesia untuk:
1. Tidak berdiam diri dan menyatakan sikap perlawanan terhadap terorisme dengan segala cara yang dimungkinkan.
2. Menyatakan bela sungkawa terhadap korban terorisme. Bela sungkawa ini menunjukkan kepedulian kita terhadap berharganya nyawa manusia dan kehidupan damai di negeri ini.
3. Menyatakan dukungan penuh terhadap segenap aparat negara untuk mencegah, menangani, dan menuntaskan masalah terorisme ini hingga ke akar-akarnya.
4. Semakin banyak elemen masyarakat menyerukan perlawanan terhadap terorisme, akan semakin menegaskan bahwa tidak ada tempat bagi berkembangnya terorisme dan ideologi teror di negeri bhinneka ini.
Kecenderungan kita untuk cepat panik terhadap setiap kejadian teror di sekitar kita seringkali justru membuat masyarakat kita cenderung melakukan hal-hal yang membuat para teroris merasa menang dan berhasil menciptakan ketakutan di benak publik Indonesia.
Untuk itu, Narasi Damai Nusantara juga menyerukan kepada media dan segenap masyarakat untuk tidak terlibat menyebarkan ketakutan dan kepanikan dengan beberapa cara:
1. Melalui akun media sosial masing-masing, tunjukkan bahwa Anda adalah bagian dari masyarakat Indonesia yang mengutuk terorisme dan mendukung POLRI menangani kasus teror.
2. Hindari menyebarkan dan memviralkan foto-foto maupun video-video adegan kekerasan, korban berdarah, potongan tubuh, dan bentuk-bentuk kengerian lainnya akibat bom maupun tindakan teror.
3. Hindari menyebarkan info kejadian teror tanpa konfirmasi dan cross-check dari institusi resmi maupun media terpercaya.
4. Hindari menggunakan kata-kata kasar dan cacian, meskipun itu ditujukan kepada para teroris.
5. Hiindari generalisasi dan mengaitkan tindakan terorisme dengan agama maupun kelompok keagamaan tertentu.
6. Terus gemakan narasi damai. Tidak ada agama apapun yang tidak menyerukan perdamaian.
Semoga dengan kepedulian segenap warga negara Indonesia, segala tindak kekerasan dan terorisme tidak mendapatkan celah sedikitpun untuk terjadi di bumi Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika.
Narasi Damai Nusantara
#KamiBersamaPolri
#KamiTidakTakut
#TerorismeMusuhSemuaAgama
#TebarkanBungaBukanKebencian
Sementara itu dari Imam Shamsi Ali, atas nama Nusantara Foundation menyampaikan keprihatinan yang mendalam, sekaligus mengutuk peristiwa bom bunuh diri di gereja Santa Maria, Surabaya, pagi tadi.
Peristiwa ini adalah peristiwa yang sama sekali tidak menggambarkan nilai-nilai kebaikan, apalagi nilai-nilai agama. Apalagi peristiwa ini terjadi di saat umat Islam sedang menyambut Bulan suci Ramadan, bulan yang penuh barokah dan Rahmah.
Oleh karena itu, baik dalam pertimbangan kemanusiaan (human sense) apalagi dalam pertimbangan agama (religious guidance) pemboman ini harus dikutuk tanpa reservasi. Siapun pelakunya, dan motif apapun, peristiwa ini terkutuk secara agama, secara manusia, dan secara hukum nasional.
Saya juga menghimbau pihak berwajib, khususnya pihak keamanan, untuk segera menemukan pelaku dan semua yang terkait dan hukum agar ditegakkan seadil-adilnya.
Saya juga menghimbau kepada semua pihak agar tidak mengambil kesimpulan sendiri, apalagi kesimpulan itu memiliki tendensi untuk menyudutkan pihak-pihak tertentu. Biarkanlah pihak pengamanan melakukan tugas sebaik-baiknya dan seprofesional mungkin.
Semoga Allah SWT menjaga kita semua dan memudahkan dalam menghadapi berbagai tantangan di hari-hari mendatang. Dan semoga kita semua diberikan kemudahan dan barokah dalam memasuki bulan suci Ramadan.
“Taqabbala Allahu minna wa minkum shiyaamana wa qiyaamana” amin!