KABARINDO, KARAWANG - Disadari atau tidak, Indonesia kini telah memasuki era revolusi industri 4.0.
Selain industri swasta yang terus berkembang dengan perusahaan rintisan yang terus bertumbuh serta unicorn seperti Gojek atau Tokopedia, saat ini, perkembangan IOT juga didukung oleh sejumlah kementerian seperti Pariwisata, Perindustrian, dan Kominfo.
ILO yang merilis Penilaian Cepat kebutuhan keterampilan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia 2020 memperkirakan Indonesia akan dapat meraih pertumbuhan ekonomi hingga US$150 miliar pada 2025, melalui pembangunan digital yang berfokus pada internet seluler, teknologi awan (cloud), internet of things (IOT), serta big data dan analitik canggih.
Bahkan di tingkat regional, ASEAN meluncurkan Masterplan ASEAN Connectivity through Digital Innovation 2025 untuk mensinergikan pembangunan digital baik infrastruktur, sumber daya manusia (SDM), dan teknologi untuk menyambut revolusi industri 4.0.
Tentu saja untuk mengisi potensi revolusi industri 4.0 tersebut diperlukan tenaga kerja dengan skill yang sesuai. Menurut ILO, latar belakang pendidikan yang paling dicari untuk sektor teknologi komunikasi dan komunikasi adalah Teknik Informatika, Teknik Komputer, Sistem Informasi dan Teknik Telekomunikasi. Sementara tingkat pendidikan S1 ternyata paling dibutuhkan oleh industri yaitu sebanyak 64,45%, setelah itu baru D3 dengan 35.2%.
Namun selain keterampilan teknis seperti Back-end Developer, Database RDBMS, Front end Developer, Mobile Programming dan lain-lain, keterampilan non teknis dari para lulusan informatika juga tak kalah pentingnya. Seperti kemampuan bekerja dalam tim, komunikasi, kemauan belajar, kemampuan analitik, serta kejujuran. Ditambah lagi kemampuan berbahasa Inggris sebagai kemampuan yang sangat diperlukan di dunia industri.
Untungnya dunia kampus sendiri tidak abai dengan kenyataan-kenyataan tersebut. Misalnya STMIK Horizon Karawang yang menyesuaikan kurikulumnya dengan apa yang dibutuhkan oleh dunia industri. Juga menerapkan kampus dengan suasana belajar berbahasa Inggris lewat program Global Workplace English Program (GWEP) karena menyadari lapangan kerja di sektor informatika memberi kesempatan mencari pekerjaan hingga ke luar negeri,.
Kampus yang berlokasi di Jalan Pangkal Perjuangan Km.1 By Pass Karawang ini bahkan memiliki mitra internasional yaitu PHINMA Education dari Filipina. “Sehingga mahasiswa kita nantinya sudah terbiasa untuk berkolaborasi bukan hanya di tingkat lokal Karawang, namun juga internasional. Juga terbiasa menguji atau beradu kemampuan dalam kompetisi dengan mahasiswa dari negara lain,” papar Rolles Herwin, S.Kom, MMSI, Ketua STMIK Horizon Karawang.