Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Berita Utama > Lailatul Qomariyah Raih Doktor di ITS; IPK 4

Lailatul Qomariyah Raih Doktor di ITS; IPK 4

Berita Utama | Minggu, 15 September 2019 | 16:57 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Lailatul Qomariyah Raih Doktor di ITS; IPK 4

Lailatul Qomariyah Raih Doktor di ITS; IPK 4

Dari Departemen Teknik Kimia, putri pengayuh becak

Surabaya, Kabarindo- Bila sungguh-sungguh berusaha, maka akan tercapai cita-cita. Hal ini dibuktikan Lailatul Qomariyah, 27 tahun, asal Pamekasan, Madura.

Berasal dari keluarga sederhana tak menyurutkan semangatnya untuk menyelesaikan pendidikan hingga meraih gelar doktor dari Departemen Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Ia diwisuda pada Minggu (15/9/2019).

Anak sulung dari pasangan Saningrat (43) dan Rusmiati (40) ini bertekad untuk mengubah nasib keluarganya. Ayahnya pengayuh becak, sedangkan ibunya buruh tani yang tak mampu membiayai kuliah Laila, sapaan akrabnya. Ia harus berjuang mencari uang sendiri agar bisa kuliah hingga berhasil menjadi doktor. Ia mendapat beasiswa, namun ia mencari tambahan penghasilan dengan menjadi guru les privat. Berhubung alat transportasi yang dimiliki Laila berupa sepeda onthel, ia pun hanya mengajar murid tingkat SMP dan SMA di sekitar kampus.

Laila adalah mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi yang masuk ITS melalui jalur prestasi. Selanjutnya ia meneruskan pendidikan dengan beasiswa dari program Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU). Ini merupakan beasiswa program percepatan pendidikan yang diberikan kepada lulusan sarjana yang memenuhi kualifikasi untuk menjadi doktor dengan masa pendidikan empat tahun.

Dalam memberikan les privat, mata pelajaran yang diajarkan Laila kepada murid-muridnya variatif. Berkat wawasan akademiknya yang luas, ia sanggup mengajar matematika, fisika, kimia, bahasa Inggris dan pelajaran umum lainnya. Aktivitasnya yang padat membuat gadis kelahiran Pamekasan, 16 Agustus 1992 ini, hanya tidur empat jam sehari.

Laila mengatakan ia ingin terus memberikan sumbangsih kepada ITS. Ia berterima kasih kepada pada dosen ITS maupun karyawannya yang telah membantu Laila selama ini mewujudkan cita-citanya. Banyak pula dosen yang meminta Laila untuk mengajar di ITS.

Saya sudah menemukan kecocokan di ITS. Jadi meskipun banyak tawaran dari luar, saya tetap ingin mengabdi di kampus ini,” ujarnya.

Penulis: Natalia Trijaji


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER