Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

Beranda > Iptek > Konsumen Mau Membayar untuk Pengalaman Belanja Berbasis AI

Konsumen Mau Membayar untuk Pengalaman Belanja Berbasis AI

Iptek | Senin, 11 November 2024 | 22:53 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Konsumen Mau Membayar untuk Pengalaman Belanja Berbasis AI

Konsumen Mau Membayar untuk Pengalaman Belanja Berbasis AI

80% responden gunakan fitur AI, cenderung membeli barang berdasarkan rekomendasi AI

Surabaya, Kabarindo- Lazada, mengumumkan laporan resmi “Adopsi Penggunaan Artificial Intelligence di Asia Tenggara” yang dibuat bersama Kantar. Penelitian ini men- survei 6,000 pelanggan eCommerce di 6 negara di Asia Tenggara tempat Lazada beroperasi. Penelitian ini menilik penggunaan dan adopsi AI pada platform eCommerce dengan analisis pada kesadaran, kepercayaan dan preferensi, kebiasaan belanja dan kesulitan konsumen.

Laporan tersebut mengungkapkan hampir dua dari tiga responden (63%) di Asia Tenggara percaya bahwa AI telah diadopsi secara luas dalam belanja online. Lebih dari separo responden mengidentifikasi chatbot AI (63%), terjemahan (53%) dan visual product search (52%) sebagai fitur AI utama yang digunakan di eCommerce.

Kenyataannya, adopsi fitur-fitur tersebut masih di bawah 50% dengan masing-masing penggunaan chatbot AI (47%), visual product search (40%) dan terjemahan (40%). Selain itu, hanya satu dari tiga responden yang menilai fitur-fitur ini bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan mereka.

Kesenjangan antara persepsi dan adopsi realita fitur AI menunjukkan peluang bagi industri eCommerce untuk meningkatkan pengalaman belanja pengguna. Dengan memanfaatkan AI dan wawasan berbasis data untuk menjembatani kesenjangan ini, platform eCommerce dapat menghadirkan pengalaman belanja yang dipersonalisasi dan mulus di berbagai aspek untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas, serta membuka jalan baru untuk pertumbuhan dan keterikatan pelanggan.

Perilaku konsumen saat belanja online

Laporan ini mengkaji perilaku konsumen saat berbelanja online untuk mengevaluasi bagaimana pelaku eCommerce dapat memanfaatkan AI dengan lebih baik untuk memenuhi prioritas dan kebutuhan pelanggan. Laporan ini juga mengungkapkan tingkat kepercayaan yang sangat tinggi terhadap platform berbasis AI, dengan mayoritas responden mengandalkan AI untuk mendapatkan rekomendasi produk (92%) dan ringkasan produk (90%) yang dipersonalisasi. Secara khusus, 88% responden membuat keputusan pembelian berdasarkan konten dan rekomendasi produk yang dihasilkan AI.

Laporan ini juga mengeksplorasi motivasi konsumen dalam memanfaatkan AI untuk belanja online. Lebih dari separo responden (52%) di Asia Tenggara menyebutkan kemudahan belanja sebagai alasan utama mengadopsi penggunaan AI dalam kehidupan pribadi mereka. Sebesar 51% menilai ulasan produk dan ulasan penjual sebagai fitur utama yang mereka prioritaskan, menyoroti peluang bagi penjual untuk memperlihatkan ulasan yang lebih mendalam, relevan dan autentik dengan menggunakan teknologi AI.

Melihat peran AI yang semakin krusial, sebagian besar pembeli (83%) rela membayar lebih untuk merasakan peran AI ketika belanja online. Hal ini dapat dikaitkan dengan manfaat penggunaan AI yang dirasakan pelanggan. Hampir separo responden (49%) menyatakan bahwa AI memudahkan pencarian produk, meningkatkan layanan pelanggan dan meningkatkan kenyamanan belanja online.

Dengan 80% responden menggunakan fitur AI di aplikasi eCommerce setidaknya seminggu sekali, platform eCommerce dapat memperdalam upaya integrasi AI untuk menghadirkan pengalaman belanja yang lebih holistik dan menyenangkan.

“Peluncuran laporan perdana kami menandakan momen penting untuk memahami peran AI yang membentuk masa depan eCommerce. Seiring dengan evolusi teknologi, ekspektasi konsumen pun ikut berevolusi. Laporan ini mengeksplorasi potensi transformatif AI dan memberikan wawasan tentang bagaimana bisnis di Asia Tenggara dapat memanfaatkan AI untuk menciptakan pengalaman belanja yang dirancang secara personal, mulus dan cerdas. Kami berkomitmen untuk memastikan AI mendorong efisiensi dan meningkatkan keterlibatan pelanggan di semua aspek. Kami juga akan terus berinvestasi dalam AI dan teknologi mutakhir untuk merevolusi ekosistem eCommerce,” kata Chief Executive Officer, Lazada Group, James Dong.

Chief Technology Officer, Lazada Group, Howard Wang, menambahkan AI telah menjadi bagian terpadu dari lanskap eCommerce, memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cerdas dan pengalaman pelanggan yang lebih personal dalam skala besar. Pihaknya terus mendalami cara meningkatkan algoritma AI untuk merancang personalisasi rekomendasi produk, mengoptimalkan rantai pasokan dan meningkatkan interaksi layanan pelanggan.

Foto: istimewa


RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER