KABARINDO, KHARTOUM - Perdana Menteri Sudan, Abdalla Hamdok, resmi mengundurkan diri dari jabatannya karena tak mampu memulihkan pemerintahan sipil.
Hal ini terjadi hanya enam pekan setelah ia kembali ke jabatannya usai ada kesepakatan dengan para pemimpin kudeta militer.
Situasi Sudan memang tak pasti sejak kudeta militer menggulingkan Omar Al-Bashir tiga tahun lalu.
Hamdok kemudian ditunjuk sebagai perdana menteri, kesekapakatan dengan para pemimpin militer dan rakyat sipil.
Hamdok memang sangat dihormati di Sudan, ia adalah seorang ekonom dan mantan pejabat PBB.
Akan tetapi, kini ia mundur usai tak bisa menyelamatkan transisi negara menuju Sudan yang demokratis.
Unjuk Rasa
Di Sudan, hampir selalu ada unjuk rasa, entah itu yang mendukung pihak militer, atau sebaliknya.
Begitu juga dengan penunjukkan kembali Hamdok enam pekan lalu yang menimbulkan pro kontra.
Hamdok kemudian memberikan pidato pengunduran diri yang disiarkan langsung di televisi.
"Saya memutuskan untuk mengembalikan tanggung jawab dan mengumumkan pengunduran diri saya sebagai perdana menteri," ujar Hamdok.
"Saya memberikan kesempatan kepada siapa pun dari negara mulia ini untuk membantu negara ini melewati masa transisi menuju negara sipil yang demokratis."
Sumber: Antara
Foto: Antara