Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Hukum & Politik > Kejanggalan Kematian Sopir Pribadi Istri Bupati TTU, Pihak Keluarga Lapor Polisi

Kejanggalan Kematian Sopir Pribadi Istri Bupati TTU, Pihak Keluarga Lapor Polisi

Hukum & Politik | Kamis, 6 Januari 2022 | 11:39 WIB
Editor : Daniswara Kanaka

BAGIKAN :
Kejanggalan Kematian Sopir Pribadi Istri Bupati TTU, Pihak Keluarga Lapor Polisi

KABARINDO, KEFAMENANUPetrus Berek alias Ipang (27) yang merupakan sopir pribadi dari Elfi Ogom, istri Bupati TTU meninggal dunia. Blasius Berek (54) masih tidak percaya jika putranya meninggal dunia akibat gigitan ular pada Sabtu (18/12/2021). Ia dimakamkan persis di belakang rumahnya di Peboko, Kelurahan Kefamenanu Utara, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT).

Blasius menceritakan, pada Jumat (17/12/2021) sore, sopir dari istri Bupati TTU, Juandi David, atau yang biasa disapa Ipang masih terlihat segar bugar. Ketika keluar rumah ia mengenakan celana pendek, kaus, jaket putih dan topi.

Blasius temukan beberapa kejanggalan

Blasius Berek dan istrinya Yoneta Suni (54) pada Jumat tengah malam sekitar pukul 23.00 WITA mendengar kabar jika anaknya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu.

“Saat dibawa ke rumah sakit, kondisi anak kami sudah sekarat. Dia sempat panggil dan peluk mamanya dan saya. Setelah dirawat di ruang ICU, anak kami akhirnya meninggal Sabtu subuh pukul 03.15 WITA, ungkap Blasius, Selasa (4/1/2022).

Blasius sempat mengamati tubuh anaknya tetapi tidak menemukan adanya tanda bekas gigitan ular. Ia hanya melihat anaknya terus menerus mengeluarkan darah segar dari mata, telinga, hidung dan anus.

“Saya tahu persis, kalau dia kena gigit ular, pasti kakinya bengkak. Tapi ini tidak bengkak, hanya darah saja yang keluar terus menerus sampai meninggal,” kata Blasius.

Kejanggalan Kematian Sopir Pribadi Istri Bupati TTU, Pihak Keluarga Lapor Polisi

Keluarga memutuskan lapor polisi

Blasius diberi kabar bahwa anaknya meninggal oleh kedua teman Ipang. Temannya juga menceritakan jika Ipang digigit ular saat mereka hendak mengejar pencuri sapi di Suspini, Kelurahan Tubuhue, kecamatan Kota Kefamenanu.

Penjelasan tersebut dianggap janggal oleh Blasius. Kemudian keluarga sepakat untuk melaporkan kematian anaknya agar bisa mengetahui dengan pasti apa yang menyebabkan putranya meninggal.

Blasius melaporkan kasus itu ke Polres TTU atas dugaan bahwa kematian almarhum Petrus Berek mengalami kejanggalan. Namun, pihak polisi meminta rekam medis kematian Ipang.

Pihak rumah sakit tidak memberikan rekam medis ipang

Pada Rabu (5/2/2022), Blasius dan putrinya Mitha Berek didampingi beberapa anggota Polres TTU mendatangi RSUD Kefamenanu.

Blasius berbicara langsung dengan Kepala Bidang Pelayanan RSUD Kefamenanu, Theresia Mulowato, untuk meminta pihak RSUD Kefamenanu memberikan hasil rekam medis putranya. Pihak keluarga meminta hasil rekam medis karena ada dugaan bahwa kematian putranya tersebut bukan murni digigit ular, melainkan adanya unsur lain.

“Kami hanya ingin tahu hasil rekam medis itu seperti apa? Apakah anak kami ini meninggal karena dipagut ular atau karena unsur lain karena sempat dirawat di RSUD Kefamenanu ini sebelum meninggal dunia,” ungkap Blasius.

Blasius meminta penjelasan rumah sakit terkait gigitan ular. Karena sesuai pengamatan keluarga di sekitar tubuh korban tidak terdapat bekas gigitan ular. Namun, keluarga justru menemukan permukaan anus korban melebar dan kepala bagian belakang korban terdapat luka serius.

“Kami hanya minta dokter yang tangani anak kami itu harus jujur dan terbuka menyampaikan kepada kami terkait penyebab kematian anak kami. Apapun itu hasilnya, kami akan tetap tempuh jalur hukum dan melakukan otopsi jenazah korban untuk memastikan penyebab kematian korban secara hukum,” tegasnya.

Theresia menjelaskan sesuai aturan kedokteran, pihaknya tidak bisa memberikan hasil rekam medis pasien kepada keluarga korban. Hal tersebut dilakukan lantaran menjaga kerahasiaan dari penyakit yang diderita korban. Pihaknya hanya akan memberikan penjelasan secara garis besar saja.

“Sesuai regulasi, rekam medis ini kan dokumen negara yang sifatnya rahasia sehingga kami tidak bisa memberikan kepada siapa pun termasuk keluarga,” kata Theresia.

“Namun, untuk keluarga korban kami hanya bisa memberikan penjelasan secara garis besar saja, sedangkan hasil rekam medis secara tertulis akan diberikan apabila dimintai oleh pihak kepolisian,” lanjutnya.

Namun, dokter yang menangani almarhum sedang cuti, sehingga masih belum bisa menemui pihak keluarga. Dokter Theresia berjanji akan menjadwalkan pertemuan dokter tersebut dengan keluarga Blasius.

Sumber: Kompas.com

Foto: Okezone.com, Kompas.com


RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER