Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

Beranda > Iptek > Health Innovation Hadirkan Inovasi Kesehatan dan Gerakan Solidaritas untuk Daerah Terdampak Bencana

Health Innovation Hadirkan Inovasi Kesehatan dan Gerakan Solidaritas untuk Daerah Terdampak Bencana

Iptek | 54 menit yang lalu
Editor : Yusraism

BAGIKAN :
Health Innovation Hadirkan Inovasi Kesehatan dan Gerakan Solidaritas untuk Daerah Terdampak Bencana

KABARINDO, JAKARTA - Dalam rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 Kementerian Kesehatan menggelar Health Innovation Festival (HAI-Fest) 2025 di Kartika Expo Balai Kartini, Jakarta, pada 7–9 Desember 2025. 

Mengusung tema “Innovate, Empower, Connect - Towards A Healthier Tomorrow” dan tagline “Generasi Sehat, Masa Depan Hebat, dengan SATUSEHAT,” HAI-Fest 2025 menjadi momentum memperkuat kolaborasi dan inovasi menuju Indonesia Emas 2045. 

Acara ini menjadi etalase inovasi kesehatan Indonesia sekaligus ruang edukasi dan layanan kesehatan bagi masyarakat.

Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. Dante Saksono Harbuwono, menyampaikan empati terhadap masyarakat Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara yang terdampak bencana. 

Ia menyebut Menteri Kesehatan tengah mendampingi Presiden di Aceh untuk mempercepat pemulihan, memulihkan layanan kesehatan, menyalurkan logistik, dan menggerakkan tenaga medis secara cepat dan terkoordinasi.

Prof. Dante menekankan urgensi menyiapkan generasi masa depan Indonesia. Saat ini terdapat 84 juta anak yang kelak memasuki usia produktif pada 2045.

“Kita memiliki dua dekade untuk memastikan mereka tumbuh menjadi generasi yang sehat, kuat, cerdas, dan berdaya saing global," ujarnya dalam rilis berita Senin (8/12/2025). 

HAI-Fest 2025 menghadirkan pameran teknologi kesehatan terkini, layanan kesehatan masyarakat, seminar, business matching, hingga diseminasi program transformasi kesehatan. 

Pada kesempatan ini, Kementerian Kesehatan juga meluncurkan whitepaper “Health is the New Wealth: The Role of the Health Sector in Building a Nation” yang menggarisbawahi pentingnya pembangunan ekosistem kesehatan yang komprehensif dan berkelanjutan.

Prof. Dante menegaskan perlunya hilirisasi industri kesehatan nasional agar Indonesia tidak hanya menjadi pengguna, tetapi produsen obat, alat kesehatan, dan vaksin. 

Ia mencontohkan bahwa mencegah diabetes pada anak berusia 12 tahun berarti menjaga produktivitas hingga 50 tahun ke depan, dan deteksi dini TBC melindungi pasien serta keluarganya.

“Ketika kesehatan menjadi prioritas dan inovasi menjadi budaya, kemajuan bangsa bukan lagi cita-cita, melainkan kepastian,” tutup Wamenkes. (Karmila


RELATED POST


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER