Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Ekonomi & Bisnis > Harga Makanan Cepat Saji Diprediksi Naik di Amerika Serikat karena Penyesuaian Bahan Baku

Harga Makanan Cepat Saji Diprediksi Naik di Amerika Serikat karena Penyesuaian Bahan Baku

Ekonomi & Bisnis | Jumat, 11 Februari 2022 | 13:18 WIB
Editor : Daniswara Kanaka

BAGIKAN :
Harga Makanan Cepat Saji Diprediksi Naik di Amerika Serikat karena Penyesuaian Bahan Baku

KABARINDO, JAKARTA - Harga menu di sejumlah restoran siap saji mengalami kenaikan sejak tahun lalu. Hal ini sebagai akibat dari persoalan ekonomi dunia.

Tak hanya itu kenaikan harga makanan cepat saji juga diakibatkan oleh meningkatnya harga bahan pokok dan juga ongkos kirim logistik.

Seperti restoran cepat saji Meksiko, di Amerika, Chipotle yang telah menaikkan harganya hingga 10 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Harga seporsi steak burrito awalnya dibanderol US$8 setara dengfan Rp114 ribu, kini dijual dengan harga US$8.80 alias Rp126 ribu.

Kemudian, McDonalds merupakan restoran cepat saji mendunia selama puluhan tahun. Mereka juga menaikkan harga pada setiap menu makanan dengan rata-rata 6 persen. Starbucks pun sudah mengecek harga sebanyak dua kali pada Oktober 2021 dan Januari 2022.

Kenaikan harga pada restoran cepat saji ini pun tidak berhimbas pada menurunnya penjualan. Chipotle misalnya, mereka melaporkan pendapatan US2$ setara dengan Rp28,6 triliun di kuartal keempat 2021. Angka ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Kami sangat beruntung dengan kekuatan harga yang kami miliki. Merk kami sangat kuat,” kata CEO Chipotle, Brian Niccol dalam wawancanya dengan CNBC yang dikutip CNN, Kamis (10/2).

Hal ini dilakukan karena perusahaan cepat saji seperti Chipotle harus membayar gaji karyawan lebih tinggi untuk menghindari pengunduran diri massal. Pada Mei 2021, Chipotle memutuskan untuk manaikkan gai karyawan menjadi US$15 setara dengan Rp215 ribu per jamnya.

CEO Starbucks, Kevin Johnson mengatakan jika perusahaannya sengaja menaikkan harga untuk menyeimbangkan dengan neraca tahunan. Ia menargetkan kebijakan perseroan soal harga akan mengendalikan biaya pengeluaran.

“Daging sapi dan ongkos kirim contoh dari aspek yang harganya terus naik. Jika tidak ada tanda-tanda mereda, maka kami harus menaikkan beberapa harga (di bidang lain),” tandas Kevin.

Sumber: CNNIndonesia.com

Foto: Achmadbiz/Pixabay


RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER