KABARINDO, JAKARTA - Harga kacang kedelai yang tak stabil dan berpotensi mengganggu operasional pengrajin tahu-tempe mendapat perhatian dari LaNyalla Mattalitti selaku Ketua DPD RI.
LaNyalla Mattalitti pun meminta pemerintah melalui kementerian terkait untuk segera menstabilkan harga kacang kedelai.
"Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perdagangan (Kemendag), harus segera menstabilkan harga kacang kedelai. Masyarakat tidak bisa dibiarkan berjuang sendiri, pemerintah harus hadir," kata LaNyalla pada Rabu (16/2/2022).
LaNyalla menyebut tren kenaikan harga kacang kedelai sudah terjadi sejak pertengahan 2021 karena dampak cuaca ekstrem yang menurunkan tingkat produksi di negara produsen utama dunia, seperti Argentina dan Brazil.
Pada sisi lain, LaNyalla juga mendorong Kementerian Pertanian (Kementan) untuk membuat kebijakan untuk meningkatkan produksi kedelai nasional.
Apalagi, berdasar penjelasan Kemendag, kebutuhan kedelai nasional hingga saat ini masih bergantung pada impor dari sejumlah negara dan jumlahnya mencapai hampir 90 persen.
"Kami memiliki lahan yang luas, potensinya besar dalam mengembangkan kedelai tetapi pemerintah tetap membeli dari negara lain. Kementan harus membuka keran produksi kedelai nasional melalui kebijakan dan program," ujarnya.
Sedangkan produksi kedelai nasional pada 2021 tercatat hanya berkisar 240 ribu ton. Padahal kebutuhan nasional mencapai dua juta ton kedelai segar.
"Saya kira, untuk stabilisasi harga komoditas pertanian memang memerlukan sinergi lintas kementerian. Harus dilakukan koordinasi dengan baik, cepat dan tepat," kata LaNyalla Mattalitti.
"Selain itu, pemerintah sebaiknya memastikan tingkat produksi kacang kedelai yang dibutuhkan secara nasional."
Sumber Berita: Antara
Foto: Antara