KABARINDO, JAKARTA - Aubry Beer selama ini dikenal publik sebagai seorang presenter atau model. Akan tetapi, tak banyak yang tahu kalau perempuan 31 tahun itu juga terjun dalam bisnis pengelolaan SPBU.
Bersama sang ibu, Dewi Sutopo, Aubry Beer selama setahun terakhir telah mengoperasikan sebuah SPBU yang terletak di kawasan Tanjung Barat, Jakarta Selatan.
Aubry Beer bertanggung jawab mengelola keuangan, akuntansi, hingga pemasaran sedangkan sang ibu berperan sebagai pemilik SPBU sekaligus mengelola dan mengawasi kegiatan operasional secara keseluruhan.
“Saya sangat menikmati perjalanan mengelola bisnis SPBU Shell bersama ibu karena beliau adalah role model dan idola saya sejak kecil," ujar perempuan yang baru saja menikah sebulan yang lalu itu.
"Dari dulu, ibu tidak hanya merupakan sosok pekerja keras yang berkarier dan menjalankan banyak bisnis tetapi juga selalu ada untuk keluarga. Beliau sangat pandai mengatur waktu dan semuanya dijalani dengan sepenuh hati.”
Bahkan, kolaborasi Aubry dan ibunya dalam mengoperasikan SPBU ini berhasil menuai penghargaan Gold Dealer oleh Shell Indonesia selama tiga kuartal berturut-turut sepanjang 2021.
Penghargaan tersebut diberikan kepada mitra bisnis yang mampu mengukir hasil penjualan terbaik serta penerapan standard operational procedur untuk melayani pelanggan.
Sosok bernama lengkap Rr. Aubry Widdy Asteria Beer pun bercerita terkait pengalamannya terjun di dunia bisnis yang sebenarnya sesuai dengan pendidikan yang didapatkannya di bangku kuliah.
"Orang mungkin lebih mengenal saya sebagai entertainer tetapi latar belakang saya memang di bidang keuangan. Saya meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Indonesia dan double degree di Belanda (Universiteit Van Amsterdam) kemudian melanjutkan program S2 Manajemen di Indonesia," ujarnya.
"Setelahnya, saya mengelola dua bisnis milik saya sendiri tetapi menjalankan bisnis SPBU ini menjadi pengalaman baru yang saya nikmati. Terutama karena saya menjalaninya bersama sosok inspiratif yang saya sayangi."
Sumber Berita: Antara
Foto: Antara