KABARINDO, JAKARTA - Bakal Calon Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi DKI Jakarta periode 2022-2026 Dr. Hidayat Humaid, M,Pd, enggan jumawa meski mendapatkan sokongan dan dukungan yang terus mengalir dari para pemilik suara KONI DKI. Pemilihan calon Ketua Umum KONI DKI pada Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) KONI DKI akan berlangsung pada 27 Maret mendatang.
"Alhamdulilah dukungan teman-teman pengurus cabor terus mengalir untuk itu Saya ucapkan terimakasih. Saya pastikan dukungan ini adalah amanah dan Insya Allah akan saya jalankan untuk KONI DKI yang lebih baik lagi kedepannya," ungkap Hidayat yang masih menjabat sebagai Wakil Ketua Umum II KONI DKI di Jakarta, Selasa (25/1/2022).
Sebelumnya, Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) yang dibentuk dalam Rapat Kerja KONI DKI di Grand Cempaka Resort Puncak, Bogor membuka pendaftaran balon ketum KONI mulai 15 Januari dan ditutup 15 Februari 2022.
"Saya dan tim juga menunggu waktu yang tepat untuk mendeklarasikan diri sekaligus mendaftar ke TPP. Semua masih terus berproses semoga akan indah pada waktunya bagi seluruh anggota KONI DKI. Kita percayakan kepada TPP untuk menjaring calon terbaik dalam memimpin KONI DKI kedepannya," tambah Dosen Pasca Sarjana Universitas Negeri Jakarta Spesialis Ilmu Keolahragaan itu.
Atlet lari jarak pendek pesaing mantan pemegang rekor manusia tercepat Purnomo Muhammad Yudhi itu mengatakan pemilihan Ketua Umum KONI DKI adalah proses organisasi empat tahunan. "Cukup pada saat pemilihan kita berbeda, namun setelah ketua umum terpilih ditetapkan fokus langsung kita alihkan untuk memenuhi harapan para insan olahraga dan mengejar kekurangan dari daerah lain dalam rangka membangun kejayaan olahraga DKI," ujar Ketua Rombongan (CdM) Kontingen DKI pada PON XX Papua itu.
Pasalnya, pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Sumatera Utara dan Aceh pada tahun 2025 kini sudah didepan mata. Persiapan dimulai dari sekarang untuk meloloskan cabor dan atlet sebanyak-banyaknya pada ajang olahraga nasional multi event empat tahunan itu.
"Satu atau dua tahun untuk kualifikasi PON, artinya waktu untuk melakukan persiapan atlet masing-masing cabor kini tinggal satu tahun lagi," ujar Hidayat.
"Awal tahun ini pembinaan yang lebih intensif lagi segera dimulai. Kita gak usah cerita PON kalau nantinya cabor tidak mampu meloloskan atletnya di Pra PON. Target kita sebanyak mungkin meloloskan cabor di Pra PON baru kita bisa bicara target Juara Umum," tambah Hidayat.