Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Ekonomi & Bisnis > BI Jatim Optimalkan Local Currency Transaction, Perkuat Ekonomi dan Perdagangan Luar Negeri Jatim

BI Jatim Optimalkan Local Currency Transaction, Perkuat Ekonomi dan Perdagangan Luar Negeri Jatim

Ekonomi & Bisnis | Senin, 30 September 2024 | 20:57 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
BI Jatim Optimalkan Local Currency Transaction, Perkuat Ekonomi dan Perdagangan Luar Negeri Jatim

BI Jatim Optimalkan Local Currency Transaction, Perkuat Ekonomi dan Perdagangan Luar Negeri Jatim

Surabaya, Kabarindo-Sejalan dengan ketidakpastian global yang mulai mereda, perekonomian Jatim masih tetap solid terutama didorong oleh kenaikan ekspor luar negeri serta permintaan domestik yang tetap tumbuh positif.

Kondisi ini tidak terlepas dari berbagai upaya sinergi, di antaranya perluasan Local Currency Transaction (LCT) untuk mendorong peluang kinerja ekspor dan investasi Jatim agar lebih akseleratif.

Dalam rangka mendorong hal tersebut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur (BI Jatim) menyelenggarakan seminar ekonomi bertajuk Jatim Talk pada Senin (30/92024) dengan tema “Optimalisasi Local Currency Transaction untuk Memperkuat Ekonomi dan Perdagangan Luar Negeri Jawa Timur, .sebagai wujud sinergi dalam merumuskan strategi untuk mendukung penguatan kinerja ekonomi Jatim.

Kegiatan ini juga merupakan bagian dari Diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi (LPP) Jatim Periode Agustus 2024 dan merupakan rangkaian dari penyelenggaraan kompetisi karya ilmiah bertingkat nasional, East Java Economic Forum (EJAVEC) 2024, yang akan diselenggarakan pada 22-23 Oktober 2024.

Jatim Talk kali ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan awareness stakeholder terkait potensi optimalisasi Local Currency Transaction (LCT), khususnya bagi kinerja industri berorientasi ekspor. Seminar ini juga menjadi forum diskusi dalam merumuskan rekomendasi strategis yang implementatif untuk wilayah Jatim, khususnya terkait perdagangan luar negeri guna mendukung ketahanan perekonomian Jatim.

“Mempertimbangkan pentingnya peran Jatim bagi perekonomian nasional, perlu dirumuskan strategi kebijakan untuk mengoptimalkan kinerja ekonomi sektor unggulan di Jatim,” ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Erwin Gunawan Hutapea.

Menurut Chief Economist BCA, David E. Sumual, dengan kondisi ekonomi global relatif kurang menentu, maka diperlukan upaya signifikan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional. Foreign Direct Investment (FDI) dirasa dapat menjadi salah satu kunci untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi yang dapat diimplementasikan, antara lain melalui penguatan iklim bisnis termasuk melalui pemberian insentif.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, M. Noor Nugroho, mengatakan dalam kondisi saat ini, ekonomi Jatim mampu menopang pertumbuhan ekonomi di Jawa, terutama didukung tingginya net ekspor yang sangat berpengaruh dalam pengembangan LCT.

Direktur Departemen Internasional Bank Indonesia, Ita Vianty, menambahkan pemanfaatan LCT dapat menjadi salah satu strategi untuk mendukung peningkatan perdagangan dan investasi dengan negara mitra. Ia menekankan, LCT dapat meminimalisir ketergantungan terhadap mata uang dollar AS.

Sebagai upaya mendukung pengembangan LCT, Direktur Informasi Kepabeanan dan Cukai, Ditjen Bea Cukai, Rudy Rahmaddi, menjelaskan bahwa telah terdapat insentif bea cukai kepada pengguna skema LCT yang diharapkan dapat mendorong peningkatan adopsi oleh pelaku usaha untuk mengakselerasi ekspor.

Vice President of International Payment Specialist, Syska Diranti Ventia, menambahkan transaksi LCT secara nasional mengalami kenaikan yang cukup tinggi, namun rasio pengguna masih relatif kecil. Karena itu, diperlukan strategi untuk mendorong penggunaan LCT terutama oleh pelaku usaha ekspor dan impor dari dan ke negara yang sudah MoU dengan Indonesia.

Beberapa pelaku usaha pengguna LCT mengatakan, LCT memberikan kepastian transaksi dan nilai tukar yang menguntungkan.

Rekomendasi utama yang diusung oleh BI Jatim untuk mendukung kinerja perekonomian Jatim tetap solid mencakup penajaman fokus pada pengembangan sektor yang memberikan nilai tambah terhadap ekonomi, penguatan investasi dengan meningkatkan kelembagaan forum investasi, percepatan infrastruktur dan konektivitas serta akselerasi digitalisasi sistem pembayaran Jatim.

Selain itu, mempertimbangkan pangsa ekspor barang dan jasa terhadap perekonomian Jatim yang mencapai 45% - 56%, BI Jatim turut mendukung perluasan LCT untuk mengakselerasi kinerja ekspor dan investasi.

“Peningkatan transaksi internasional yang dilakukan dalam USD dapat meningkatkan potensi ketidakpastian di pasar. LCT hadir sebagai alternatif untuk meminimalisir dampak negatif tersebut,” ujar Advisor Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Erwindo Kolopaking.


RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER