Alor, Bukit Bintang, Malaysia, Kabarindo- Tak surut keriangan walau tadi malam, Sabtu (24/11) kawasan Alor Street Bukit Bintang negeri jiran baru saja ber'pesta'.
Beragam menu tersaji dari seafood, makanan bagi para pecinta sayur dan buah sampai masakan khas Malaysia dengan beragam santan termasuk rendang, kambing guling sampai gorengan banyak tersaja.
Kawasan tersebut dikenali oleh para turis mancanegara sebagai Alor BukitBintang Food Street, redaksi menandai punggung jalan yang disesaki meja-meja dan kursi sehingga khusus Alor Street pas tengah malam sudah tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.
Redaksi hadir di KL bersamaan dengan tayangnya film petualangan picu adrenalin Polis Evo 2 serentak dari dua hari yang lalu 22 Nov.
Yah, pas memasuki KLIA2 khusus utk flight kategori LCC memang Bukit Bintang menjadi zona paling diincar apabila tiba tengah malam. Redaksi tidak sendiri karena bersama grup anak muda yang berbisnis ekraf dan musik seperti Wan, Is dan Macha, ada juga para guru SMA Malaysia yang usai melancong di Bandung dan Jakarta serta perempuan setengah baya, seorang dentist alumnus USU. Redaksi beruntung mendapati karir mereka beragam jadi referensi banyak hal pada press tour kali ini.
"Jakarta dan Bandung itu surga bagi turis mancanegara yang ingin berwisata kuliner, baju baru sampai mendengarkan beragam hiburan musik," tutur Macha yang mengaku sahabat satu SMA dengan Raline Shah yang ikut berakting bersama Zizan di Polis Evo 2.
Pas lewat tengah malam, redaksi dijemput oleh Persatuan Seniman Malaysia disingkat PSM Van menuju hotel di bilangan Bukit Bintang.
Redaksi memilih Alor Street yang memang menjadi zona teramai pas Malam Minggu tadi malam yang menghadirkan sejuta keceriaan yang tetap terjaga interaksi sosial multi kultur Malaysia sebagai negara Islam.
Halal Food menjanjikan turis Indonesia dan negara lain pecinta kuliner khas sehingga racikan dombo muda, kambing guling serta sate khas Malaysia cukup mengundang selera.
"Anda harus berhati-hati dan terus menanyakan kehalalan menu yang disajikan apabila tidak ada sign board halalnya tapi yang jelas harga 8RM-12RM dengan 2-3RM untuk teh tarik dingin paling banyak dicari turis," pinta Amir yang bekerja sebagai karyawan Hotel LowCost Apple yang ada di Alor Street.
Malam ditemani gayutan awan hitam dan rintikpun membubarkan kerumunan pencari kuliner khas negeri 1001 macam Santan ini membuat redaksi beringsut kembali ke hotel untuk beristirahat agar hari ini bisa bugar melanjutkan perjalanan.