KABARINDO, MOSKOW - Negara Rusiabmenurunkan bendera setengah tiang pada Minggu (24/3/2024) sebagai hari berkabung setelah orang-orang bersenjata membunuh puluhan orang di sebuah konser di luar Moskow dalam serangan paling mematikan di Rusia selama dua dekade dan seorang pejabat tinggi keamanan bersumpah akan membalas dendam.
Presiden Vladimir Putin mendeklarasikan hari berkabung nasional setelah berjanji untuk menghukum semua pelaku serangan pada Jumat (22/3/2024) malam, yang menewaskan 137 orang, termasuk tiga anak-anak, dan 182 lainnya luka-luka.
Dikutip Reuters, lebih dari 100 orang masih dirawat di rumah sakit, beberapa di antaranya dalam kondisi serius. Rekaman video menunjukkan Putin yang tampak muram menyalakan lilin di sebuah gereja di kediamannya di luar Moskow pada Minggu (24/3/2024) malam untuk menghormati mereka yang meninggal.
Kerumunan besar orang menghadiri acara peringatan dalam kegelapan di luar gedung konser pada Minggu (24/3/2024) malam dan menyaksikan gambar burung bangau putih yang diproyeksikan, masing-masing melambangkan korban seranga, terbang ke langit malam seiring musik melankolis dimainkan. Beberapa orang yang hadir pun menitikkan air mata.
Sebelumnya pada Minggu (24/3/2024), orang-orang meletakkan bunga di Balai Kota Crocus, gedung konser berkapasitas 6.200 kursi di luar Moskow di mana empat pria bersenjata menyerbu masuk tepat sebelum grup rock era Soviet Picnic membawakan lagu hit mereka "Afraid of Nothing".
Orang-orang tersebut menembakkan senjata otomatis mereka dalam waktu singkat ke arah warga sipil yang ketakutan dan berteriak-teriak dalam hujan peluru.
Itu adalah serangan paling mematikan di wilayah Rusia sejak pengepungan sekolah Beslan tahun 2004, ketika militan Islam menyandera lebih dari 1.000 orang, termasuk ratusan anak-anak.
Antrian panjang terbentuk di Moskow untuk mendonorkan darah seiring dengan semakin cepatnya proses identifikasi korban tewas.
Di seluruh Moskow, papan reklame memuat gambar sebatang lilin, tanggal penyerangan dan tulisan "Kami berduka". Di kota-kota lain, orang-orang meletakkan bunga.
Negara-negara di seluruh dunia telah menyatakan kengeriannya atas serangan tersebut dan menyampaikan belasungkawa mereka kepada rakyat Rusia.
ISIS telah mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, namun Putin, yang belum menyebutkan nama pihak yang menurutnya bertanggung jawab, belum secara terbuka menyebutkan kelompok militan Islam tersebut terkait dengan para penyerang, yang menurutnya berusaha melarikan diri ke Ukraina. Dia mengatakan bahwa beberapa orang di “pihak Ukraina” telah siap untuk menghalau orang-orang bersenjata di seberang perbatasan.