Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

Beranda > Gaya hidup > Yuk Ketahui Nutrisi, Pengonsumsian dan Pengolahan Produk Dairy yang Baik

Yuk Ketahui Nutrisi, Pengonsumsian dan Pengolahan Produk Dairy yang Baik

Gaya hidup | Selasa, 15 Februari 2022 | 19:03 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Yuk Ketahui Nutrisi, Pengonsumsian dan Pengolahan Produk Dairy yang Baik

Yuk Ketahui Nutrisi, Pengonsumsian dan Pengolahan Produk Dairy yang Baik

Produk dairy mengandung protein, vitamin A, B1, B2, kalsium, fosfor dan mineral lainnya, dukung kesehatan sehari-hari serta kesehatan jantung dan syaraf

Surabaya, Kabarindo- Greenfields bersama SayurBox dan Rumah Sakit Jantung Diagram telah mengadakan sesi Instagram Live yang membahas seputar nutrisi, pengonsumsian dan pengolahan produk dairy yang baik.

Sesi tersebut menghadirkan pembicara dr. Christin Santun Sriati Lumbantobing, M.Gizi, SpGK, yang menjelaskan seputar gizi yang dibutuhkan tubuh setiap hari dan nutrisi yang tersedia dalam produk dairy yaitu susu sapi segar dan produk olahan susu seperti yogurt dan keju.

Ia mengatakan, setiap hari, kita perlu mencukupi asupan nutrisi dengan gizi lengkap dan seimbang yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Banyak makanan yang dapat kita konsumsi untuk membantu melengkapi asupan gizi harian, salah satunya produk dairy seperti susu sapi segar dan produk olahan susu lainnya yaitu yogurt dan keju. Produk dairy memiliki banyak kandungan baik seperti protein, vitamin A, B1, B2, kalsium, fosfor dan mineral lainnya. Produk dairy juga dapat mendukung kesehatan sehari-hari serta kesehatan jantung dan syaraf.

“Seperti halnya makanan lainnya, konsumsilah susu setiap hari dalam jumlah yang sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan,” ujar dr. Christin.

Ia membahas beberapa mitos terkait pengonsumsian dan pengolahan produk dairy serta memberikan faktanya sebagai berikut.

Mitos: Produk dairy yang berbeda, seperti susu dan yogurt, tidak dapat dikonsumsi bersamaan

Fakta

Mengonsumsi berbagai produk dairy secara bersamaan sebenarnya tidak apa-apa. Penggemar produk dairy bisa menikmati susu bersama keju atau yogurt. Namun dalam jumlah yang sewajarnya, karena mengonsumsi sesuatu dalam jumlah berlebih tentunya kurang baik. Misalnya, jika biasa mengonsumsi susu sebanyak 250 ml, kurangi takarannya menjadi 150 ml jika ingin mengonsumsinya bersama yogurt atau keju.

Mitos: Minum susu pada malam hari membuat kita jadi gemuk

Fakta

Salah satu faktor yang bisa menambah berat badan adalah melewati batas konsumsi kalori harian. Selama kita tidak melewati batas kalori harian, minum susu pada malam hari tidak akan berpengaruh pada berat badan. Yang perlu diperhatikan adalah jarak antara waktu mengonsumsi susu dan tidur pada malam hari. Berikan waktu yang cukup untuk badan kamu mencerna susu sebelum tidur.

Mitos: Minum susu pada malam hari bisa menambah tinggi badan

Fakta

Susu kaya akan protein dan mengandung asam amino tinggi yang penting untuk pertumbuhan. Pada malam hari, ada beberapa asam amino yang bekerja lebih optimal saat kita beristirahat. Saat tidur, kita berada dalam kondisi puasa dan tubuh kekurangan energi. Dalam kondisi ini, tubuh kita akan mengambil energi cadangan, salah satunya dari otot. Dengan minum susu sebelum tidur, kita “menabung” asupan energi yang nantinya akan digunakan oleh tubuh saat kita tidur.

Mitos: Orang yang memiliki intoleransi laktosa, sama sekali tidak bisa mengomsumsi susu

Fakta

Sebagian orang mengalami intoleransi terhadap laktosa yang dikandung susu yang membuat tubuh mereka akan bereaksi kurang baik seperti gatal-gatal atau mual. Terdapat perbedaan antara alergi dan intoleransi susu.

*Orang yang alergi terhadap susu, sama sekali tidak bisa mengonsumsi susu. Namun mereka dengan intoleransi susu tetap bisa mengonsumsi susu dalam jumlah yang terbatas.

* Orang dengan intoleransi laktosa dapat mengonsumsi sekitar 150-200 ml susu per hari agar tubuh tidak bereaksi

Dianjurkan untuk konsultasi dengan dokter gizi guna memastikan apakah kita alergi terhadap susu ataukah intoleransi susu.

Mitos: Cara penyimpanan susu segar dan susu UHT sama saja

Fakta

Terdapat beberapa macam susu seperti susu sapi segar dan susu UHT. Cara menyimpannya pun berbeda. Jika tidak disimpan dengan benar, kandungan nutrisi pada susu akan hilang. Rekomendasi penyimpanan dari Greenfields adalah:

*Susu segar yang telah dikemas harus disimpan pada suhu 0-4 derajat Celsius. Susu dengan kemasan yang telah dibuka dapat bertahan kurang lebih 4 hari di dalam lemari es dan kurang lebih 4 jam pada suhu ruangan.

*Susu UHT sekali minum dapat disimpan dalam suhu ruangan dan dapat bertahan hingga 9 bulan. Susu UHT 1 liter sebaiknya langsung disimpan di dalam lemari es setelah dibuka.

Mitos: Susu full cream adalah pilihan terbaik untuk lansia

Fakta

Dua masalah utama pada lansia adalah tidak mau makan dan makan terlalu banyak. Seiring dengan berjalannya waktu, biasanya nafsu makan kita akan berkurang. Bagi lansia yang cenderung tidak mau makan, dapat diberikan susu full cream dengan jumlah kalori yang lebih tinggi dan lebih padat akan nutrisi. Untuk lansia yang biasa banyak makan dan memiliki masalah seperti diabetes, berikan produk dairy yang rendah gula dan rendah lemak atau tanpa lemak. Sesuaikan produk dairy untuk lansia dengan kebutuhan mereka.

Mitos: Saat dimasak, kandungan gizi pada susu akan hilang

Fakta

Produk susu mengandung protein, vitamin dan mineral yang rentan mengalami kerusakan saat dimasak. Saat memasak menggunakan bahan produk turunan susu, sebaiknya tidak terlalu lama atau hingga mengeluarkan asap (mencapai smoking point) yang artinya suhu sudah terlalu panas dan kandungan nutrisi di dalamnya mulai terganggu. Pemanasan dengan suhu yang terlalu tinggi atau terlalu panas juga dapat mengubah tekstur susu menjadi pecah atau bahkan menggumpal.


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER