Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

Beranda > Iptek > Vaksin Tanpa Jarum untuk Lawan Covid

Vaksin Tanpa Jarum untuk Lawan Covid

Iptek | Rabu, 15 Desember 2021 | 23:45 WIB
Editor : Hauri Yan

BAGIKAN :
Vaksin Tanpa Jarum untuk Lawan Covid

KABARINDO, SOUTHAMPTON - Teknologi pemberian vaksin COVID-19 tanpa jarum, alternatif bagi mereka yang takut jarum suntik, sedang diuji coba di University of Southampton, Inggris.

Dengan metode ini, vaksin didorong ke dalam kulit melalui semburan udara menggunakan teknologi DIOSvax Universitas Cambridge dan dapat ditingkatkan dan diproduksi sebagai bubuk untuk meningkatkan upaya vaksinasi global jika uji coba terbukti berhasil.

Saul Faust, kepala penyelidik klinis dan direktur NIHR Southampton Clinical Research Facility hari Selasa (14/12) menyatakan bahwa vaksin ini bukan sekedar vaksin baru karena diharapkan dapat melindungi kita dari varian baru di masa mendatang.

“Teknologi ini dapat memberikan perlindungan luas untuk sejumlah besar orang di seluruh dunia,” katanya.

Vaksin Covid ini bekerja mempersenjatai sistem kekebalan kita untuk memblokir atau menghancurkan sel yang membawa protein lonjakan sehingga melindungi kita dari COVID-19. Akan tetapi, virus terus bermutasi dan protein spike virus berubah. Ada risiko tambahan 'pelarian vaksin', di mana perubahan pada protein lonjakan berarti sistem kekebalan tidak dapat lagi mengenali virus.

Untuk menyiasati kecepatan persebaran Omicron, tim Cambridge telah mencari jenis antigen baru, wilayah utama virus – yang sama di seluruh virus corona yang terjadi di alam, termasuk hewan yang membawanya.

Teknologi baru ini bertujuan untuk memprediksi bagaimana virus dapat bermutasi, yang secara teori dapat, menawarkan perlindungan yang lebih baik.

“Vaksin kami inovatif, baik dalam hal cara sistem kekebalan tubuh merespons dengan respons perlindungan yang lebih luas terhadap virus corona, dan cara pengirimannya,” kata Profesor Jonathan Heeney dari Universitas Cambridge dan perusahaan DIOSynVax.

“Yang terpenting, ini adalah langkah pertama menuju vaksin virus corona universal yang kami kembangkan, melindungi kami tidak hanya dari varian COVID-19 tetapi dari virus corona di masa depan”.

Universitas sekarang mencari sukarelawan yang telah memiliki dua dosis vaksin tetapi belum mendapat suntikan booster untuk berpartisipasi dalam uji coba vaksin fase 1. *** (Sumber dan Foto: Euronews/University of Cambridge)


RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER