KABARINDO, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) periode 2023–2025, Dito Ariotedjo, resmi menyerahkan jabatannya kepada Menpora baru, Erick Thohir pada acara Serah Terima Jabatan di Auditorium Kemenpora, Jakarta, Kamis (18/9).
Menpora Erick, menegaskan pentingnya persatuan dalam membangun bangsa, khususnya di bidang kepemudaan dan olahraga. "Indonesia adalah bangsa besar, bangsa yang punya kekuatan kalau bersatu," ujar Menpora Erick
Menurutnya, setiap pergantian menteri seharusnya tidak selalu diikuti dengan perubahan peta jalan (roadmap) baru. Ia menilai, visi, misi, dan blueprint yang sudah dibangun oleh pendahulunya perlu dikonsolidasi agar menjadi kekuatan bersama.
"Kita rapihkan, kita review, kita jalankan sama-sama. Tidak ada perbedaan di antara kita," tegasnya.
Menpora Erick juga menekankan bahwa olahraga adalah alat pemersatu bangsa dan cerminan martabat Indonesia di mata dunia. Ia mendorong agar setiap pertandingan diikuti dengan dedikasi penuh, bukan sekadar keikutsertaan.
"Kalah menang itu biasa, tetapi apakah kita sudah memberikan 110 persen untuk bangsa kita, itu yang terpenting," ucapnya.
Di sisi kepemudaan, Menpora Erick menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dengan jumlah pemuda yang masif, yakni sekitar 131 juta orang berusia di bawah 40 tahun.
Potensi ini, menurutnya, harus diarahkan agar lahir generasi muda yang berani bermimpi, berprestasi, dan mencintai tanah air.
Presiden Prabowo, katanya, juga memberikan arahan agar Kemenpora bersinergi dengan kementerian lain seperti Kementerian Pendidikan Tinggi dan Kementerian Sosial. Hal ini dilakukan untuk mengoptimalkan keterbatasan anggaran melalui efisiensi dan efektivitas lintas kementerian.
Diakhir sambutannya, dengan segala kerendahan hati, Menpora Erick menegaskan dirinya hadir bukan untuk memimpin semata, melainkan untuk mengayomi.
Ia mengajak semua pihak, baik tokoh pemuda, pimpinan organisasi kepemudaan, maupun insan olahraga, untuk bersama-sama menyusun satu roadmap yang jelas dan berkesinambungan. "Sukses kita di sini bukan sukses pribadi, tetapi sukses tim dan bangsa Indonesia," tutup Menpora Erick.