TPAKD Jatim Gelar Rakorda, Kukuhkan 7 Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah
Surabaya, Kabarindo– Dalam rangka pemerataan literasi keuangan bagi masyarakat, Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Jawa Timur telah menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Se-Jawa Timur Tahun 2022 sekaligus pengukuhan 7 TPAKD yaitu Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Pacitan.
Kegiatan ini juga diikuti oleh Pemprov Jatim, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dirjen Perbendaharaan, Kemenag Jatim, Badan Pusat Statistik (BPS), Lembaga Jasa Keuangan dan 38 kabupaten/kota di Jatim.
Kepala OJK Regional 4 Jawa Timur, Bambang Mukti Riyadi, mengatakan pada Sabtu (17/12/2022), TPAKD hadir sebagai wadah koordinasi bagi Pemda, BI, OJK, Lembaga Jasa Keuangan dan stakeholders lainnya dalam mendukung pemerataan pertumbuhan ekonomi melalui perluasan akses keuangan. Selain TPAKD Jatim, telah ada 26 TPAKD kabupaten/kota di Jatim dan segera dibentuk di kabupaten/kota lainnya sesuai arahan presiden.
Selama tahun 2022, TPAKD di Jatim memiliki program mengawal Program Pemulihan Ekonomi Nasional melalui perpanjangan restrukturisasi kredit hingga 31 Maret 2024 untuk sektor yang ditargetkan, menguatkan literasi keuangan melalui kegiatan edukasi dengan sasaran difabel, santri/pondok pesantren, pelajar/mahasiswa dan UMKM. Menambah armada sarana informasi mobil literasi dan edukasi keuangan (Simolek) serta menerbitkan katalog produk keuangan.
Juga memperluas akses keuangan melalui penyediaan skema pembiayaan dengan bunga murah, business matching dan alternatif pendanaan di sektor pasar modal dan industri keuangan non-bank.
Upaya-upaya tersebut mampu mencatatkan Indeks Literasi Keuangan Jatim menembus 55,32% dan Inklusi Keuangan Jatim mencapai 92,99%, lebih tinggi dibandingkan nasional.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa selaku Pembina TPAKD, mengatakan sinergi semua pihak dalam TPAKD dapat meningkatkan optimisme masyarakat dalam menyikapi prediksi ekonomi ke depan. Juga diharapkan mampu memperluas akses keuangan, terutama untuk sektor yang mendukung ketahanan pangan.