Oleh: Munadjat Mubarak
KABARINDO, MAKASSAR - Gelaran Dinner yang dihelat oleh teman alumni sekaligus owner Villa Andata berlangsung dalam suasana enjoy, bernuansa kekeluargaan dan bearoma rasa kekerabatan yang kental, boleh dikata sangat familiar n friendlylah.
Betapa tidak, yang hadir bukan hanya para alumni SMA tapi juga hadir teman dan kerabat *Jenderal Syaf,* antara lain 2 pati mantan petinggi POLRI bintang 2 dan beberapa orang perwira menengah (pamen), eks staf khusus Wakil Presiden JK, pengurus DMI, petinggi ASFA Foundation, selebgram, content creator, pewarta medsos, semuanya menyatu dalam spirit kekeluargaan;
Suasana semakin nyaman dan asri sebab perhelatannya berada dipinggir kolam renang, dan sebagiannya lagi menempati balkon yang kesemuanya menyatu dengan fasilitas villa, apatah lagi *view* laut yang mempesona, berada dipinggir pantai dengan ketinggian
tertentu, sekaligus bisa melihat dengan sudut pandang 180 derajat, ke depan lautan lepas teluk mandar.
Menoleh agak kekanan pandangan akan tertuju ke kota Majene lengkap dengan pancaran sinar lampu-lampu dimalam hari, dan dikala senjapun bisa menikmati Sunset, dan jika wajah diarahkan kekiri (dipagi hari) akan dapat memandang mentari yang baru terbit Sunrise, dan bila melihat ke bawah sungguh indah pepohonan bakau yang tumbuh subur berada dekat pantai dato' (salahsatu destinasi wisata pantai); wow luar biasa, ya bisalah bersanding dengan indahnya *view* pantai di kusedasi turkiye atau pantai di Nusadua Bali, ataupun pantai bara yang berdampingan dengan pantai bira di bulukumba, *villa andata is the best*, dan bolehlah *rekomended stay* di villa ini jika berkunjung ke Majene, *please;*
Usai makan malam dan silaturrahim, lanjutlah acara khusus alumni SMA Negeri 1 Majene Sulawesi Barat yang dihadiri kurang lebih separuh dari jumlah alumni tahun 1980, dan bertempat masih di balkon villa andata;
Dalam kesempatan itu Jenderal Syafruddin menyampaikan beberapa hal termasuk tips pamungkas menuju masa depan.
Pertama yang diutarakan adalah bahwa dalam menghadapi hari esok (masa depan, usia pensiun, dan sisa masa hidup) sejatinya diawali dengan perencanaan yang matang, istilah kerennya *planning*, yakni dengan membuat konsepsi masa depan yang mempunyai tujuan atau *goals* yang jelas dan terukur, maka dari situlah kita dapat merumuskan *visi dan misi* secara paralel;
Kedua ialah menjalin jejaring kerjasama dan persahabatan atau dengan istilah *networking* yang harus terus dikembangkan dan diperluas;
Ketiga yaitu terkait dengan *budgeting* utamanya untuk jangka panjang, karena setiap langkah tentu akan membutuhkan anggaran, oleh karena itu hal ini menjadi salahsatu faktor kunci;
Keempat yakni *mereview dan memgevaluasi* secara periodik visi dan misi yang telah berjalan beberapa tahun, bisa 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun, ataupun 20 tahun. Lalu kemudian meramunya kembali jika diperlukan, agar tetap berada dalam *track program action;*
Secara khusus beliau menyampaikan bahwa sejak muda ia telah *bercita-cita ingin menjadi pemimpin dunia atau tokoh internasional*;
Dengan cita-cita itulah termotivasi menyusun langkah-langkah strategis dan terstuktur sebagaimana telah diceriterakan sebelumnya;
Hal ini menjadi kenyataan, antara lain dengan kiprah beliau ketika masih menjadi petinggi di mabes POLRI dan disaat menjadi Menpan-RB, tidak sedikit kebijakan yang digagas dan diimplementasikan atas nama negara, misalnya *kerjasama pendidikan POLRI* dengan kepolisian bahkan militer diberbagai negara di dunia (amerika, eropa dan asia); demikian pula *kerjasama bilateral dan multilateral* dalam rangka meningkatkan kualitas aparatur negara (SDM unggul), sistem kepegawaian nasional yang perlu terus diimprovisasi dengan sentuhan inovasi;
Kiprahnya yang sudah *go internasional* berlanjut secara kontinyu bahkan lebih kencang lagi, *gong perjuangan dan pengabdian semakin nyata*, lihatlah aktifitas beliau sebagai *Founder ASFA Foundation (yang menyentuh berbagai aspek: education, health, social, and research);*
Belum lagi aktifitasnya sebagai petingi organisasi kemasyarakatan dan kemanusiaan, mulai dari *DMI (Dewan Mesjid Indonesia)* yang diketuai HMJusuf Kalla dan beliau sebagai wakil ketua , berikut *Dewan Islam Melayu Internasional (DIMI)* dengan jabatan wakil presiden (presidennya adalah sultan malaka Tun Datuk Seri Setia Ali Rustam), dan juga telah bermitra dengan organisasi islam internasional *Rabitah 'Alam Al Islamy,* demikian seterusnya;
Sebenarnya masih ada lagi yang menjadi *PR (Pekerjaan Rumah)* yang juga sedang berjalan, yaitu *membangun dialog internasional lintas agama, lintas negara, dan lintas bangsa, yaitu terkait dengan issu Islamophobia (islamofobia), rasisme, kemiskinan, kesehatan, ketertindasan,* dan lainnya;
Itulah sekelumit wejangan pak jenderal bintang 3 berupa *tips, opini dan fakta, kiprah dan perjuangan,* yang telah disharing kepada alumni SMA, dan tak terbatas pula akan sangat bermanfaat untuk kita semua, baik yang muda, yang tua, yang masih aktif, bahkan yang sudah purna sekalipun, dan juga yang sudah berusia senja, pokoknya singkat kata adalah untuk seluruh anak bangsa dikolong langit bumi nusantara Indonesia tercinta.
*Bravo Pak Jenderal !*