KABARINDO, TURKI - Jumlah korban tewas pada gempa yang terjadi di Turki dan Suriah, 6 Februari lalu berkisar 43 ribu orang. Memasuki hari ke 11, pencarian korban yang tertimbun reruntuhan bangunan terus dilakukan.
Indonesia telah mengirim Emergency Medical Team (EMT) di bawah kordinasi Kementrian Kesehatan, yang secara Khusus membantu korban gempa di Turki.
Saya mengontak kawan saya, Alumni UNHAS, Dokter Halik Malik yang juga terlibat dalam tim dokter EMT di lokasi Gempa, Provinsi Hatay. Ia mengirim foto-foto lewat WA dan melaporkan situasi terkini.
"Saat ini suhu dibawah nol, minus satu sampai minus tiga. tim dokter Indonesia terus melayani korban gempa Turki," ujar Dokter Halik Malik, Jumat, 17 Februari 2023
Sejak kemarin, seluruh relawan sudah menginap di Camp, rumah sakit lapangan yang dibangun di lokasi gempa, Kota Hazza, Provinsi Hatay.
Ia mengatakan ada lebih 20 tenda yang dibangun untuk berbagai macam pelayanan. Saat ini, sudah ada pasien umum yabg dilayani, baik untuk pemeriksaan, konsultasi dan rencana operasi.
Sementara untuk operasi besar, hal itu butuh persiapan matang, butuh ruangan dan alat khusus sementara disiapkan.
"Hari ini sudah ditangani pasien luka, jahit luka, dan perawatan luka bakar dan cidera oleh warga setempat," pungkasnya
Relawan juga rencana menyiapkan layanan mobile klinik yang diterjunkan ke lapangan. Tetapi saat ini masih assesment awal dahulu karena membutuhkan kordinasi dengan pemerintah setempat terkait teknis pelaksanaannya.
Halik menambahkan untuk saat ini dan beberapa waktu ke depan difokuskan merawat warga korban gempa di rumah sakit sementara yang telah dibangun.
Seluruh relawan yang ada di Camp, rs lapangan Hassa ini bekerja secara kolaboratif karena semua berada di bawah naungan Emergency Medical Team (EMT) Indonesia untuk respon gempa di Türki.
Jadi meskipun ada berbagai lembaga yang bergabung bukan hanya dari pemerintah, Kemenkes, Bnpb, IDI, Perhimpuan Dokter Spesialis, dan memiliki berbagai ketrampilan khusus dalam hal penanganan emergency dan kebencanaan. Juga terdapat lembaga Muhammadiyah, Baznas RZ, Dompet Duafa yang ambil peran juga di turki.
Rumah sakit Sementara itu juga telah dikunjungi Gubernur Provinsi Hatay, dan Walikota Hassa. ".Mereka datang berkunjung memberi support pada relawan dari Indonesia," ujar Halik.
Mereka turut membantu perataan lokasi rumah sakit dengan alat berat, akses listrik, air bersih dan keamanan.
Pemerintah menyiapkan petugas bersenjata yang menjaga di area lokasi rumah sakit.
Dinas kesehatan setempat juga datang ke camp rumah sakit sementara dan menilai kualitas yg ada. Mudah mudahan dalam waktu dekat bisa dirampungkan dan keterbatasan bisa diatasi dan dimaksimalkan dengan dukungan duta besar dan jejring yang ada di sini.
Sementara itu, Amjad Safwan, Relawan Indonesia yang saat ini berada di kamp pengungsi Iskenderun menyampaikan suasana di lokasi tersebut.
Warga korban gempa tinggal di dalam tenda di lokasi pengungsian. Mereka belum ada yang berani kembali ke rumahnya. Selain ambruk rata dengan tanah. Juga terjadi rusak berat.
Relawan yang terdiri dari organisasi lokal Turki itu membuat dapur umum. Mereka menyediakan makanan untuk korban gempa selama di lokasi pengungsian tersebut.
Oleh: Ismawan Amir dari Turki