KABARINDO, NABLUS – Kantor berita Reuters melaporkan bahwa menurut dinas keamanan domestik Israel, pasukan Israel telah membunuh tiga pria bersenjata Palestina yang sedang bepergian dengan mobil di Tepi Barat pada Selasa (8/2).
Kementerian Luar Negeri Palestina menggambarkan insiden itu sebagai "eksekusi lapangan yang buruk", sedangkan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengatakan pasukan Israel telah menunjukkan bahwa "teroris tidak memiliki kekebalan".
Bennett menambahkan dalam sebuah pernyataan, "Siapa pun yang menyakiti kita, akan ditindak."
Dinas keamanan Israel Shin Bet mengatakan orang-orang itu bersenjata, dan menggambarkan mereka sebagai pasukan yang bertanggung jawab atas serangan penembakan terhadap tentara Israel dan warga sipil di daerah itu dalam beberapa pekan terakhir.
Tidak ada korban lain yang dilaporkan dalam serangan itu.
Brigade Martir Al Aqsa mengatakan ketiga pria itu adalah anggota kelompok mereka, yang terkait dengan kelompok Fatah pimpinan Presiden Mahmoud Abbas.
(Foto: Warga mengamati mobil militan Palestina yang ditembak. -Reuters)
Sebuah video yang dilihat oleh Reuters menunjukkan paramedis membawa orang-orang berlumuran darah dengan tandu ke dalam ambulans di dekat mobil yang penuh dengan peluru, ketika orang-orang berkumpul di sekitar mereka.
"Israel bertanggung jawab atas pembunuhan kriminal ini. Ini adalah bagian dari kejahatan mereka yang sedang berlangsung," kata Monir Al-Jaghoub, juru bicara Fatah di Tepi Barat.
Israel merebut Tepi Barat dalam perang 1967, sementara Palestina berusaha untuk mendirikan sebuah negara di wilayah dan di Jalur Gaza, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. Perundingan damai Israel-Palestina gagal pada tahun 2014.
***(Sumber dan foto: Reuters)