Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Ekonomi & Bisnis > Surabaya Printing Expo 2022 Bangkitkan Industri Percetakan di Indonesia

Surabaya Printing Expo 2022 Bangkitkan Industri Percetakan di Indonesia

Ekonomi & Bisnis | Kamis, 23 Juni 2022 | 07:56 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Surabaya Printing Expo 2022 Bangkitkan Industri Percetakan di Indonesia

Surabaya Printing Expo 2022 Bangkitkan Industri Percetakan di Indonesia

Peluang bagi para pengusaha grafika

Surabaya, Kabarindo- Surabaya Printing Expo (SPE) 2022 bisa menjadi ajang yang membangkitkan industri percetakan di Indonesia. Event ini merupakan yang ke-15 kali digelar oleh Krista Exhibitions di Grand City Convex Surabaya selama 23 – 26 Juni 2022.

Iwan Dhamar Suprihantono, Ketua DPD Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia (PPGI) Jawa Timur, mengatakan pihaknya sangat mendukung PE 2022. Ia optimis, kegiatan tersebut dapat menggairahkan kembali industri percetakan pasca pandemi Covid-19.

“SPE 2022 bisa memberi dampak positif yang besar bagi para peserta maupun konsumen,” ujarnya.

SPE 2022 menghadirkan pameran teknologi di bidang percetakan (pre-press, press, post-press), mesin cetak/offset, cetak digital, cetak tekstil, sablon dan jasa cetak. Berbagai teknologi percetakan akan hadir dalam pameran seperti cetak digital, cetak sablon, cetak offset, cetak garment, cetak tekstil, mesin cutting, mesin finishing, cetak 3D, label dan tinta.

Chief Executive Officer (CEO) PT Kristamedia Pratama, Daud D Salim, berharap pameran tersebut akan menjadi ajang pertemuan dengan pembeli potensial baik lokal maupun dari manca negara serta dapat mendorong pertumbuhan perekonomian nasional pasca pandemi Covid-19.

Ia mengatakan, kegiatan tersebut merupakan peluang bagi para pengusaha grafika untuk terus berinovasi pasca pandemi Covid-19, dalam menghasilkan produk-produk unggulan dengan mesin berteknologi canggih dan mempunyai daya saing yang tinggi.

Menurut Daud, pameran tersebut juga menghadirkan produk-produk printing modern dengan harga terjangkau. Jadi SPE 2022 tak hanya menyasar industri besar, namun juga para pelaku UKM yang ingin mengawali usaha di bidang desain kreatif.

Pendapat senada dilontarkan oleh Iwan. Ia mengatakan ajang tersebut dapat mengangkat UKM termasuk dari anggota PPGI Jatim untuk bangkit.

Daud menambahkan, para pelaku industri percetakan harus beradaptasi dengan perkembangan zaman. Karena sekarang adalah era digital, maka mesin cetak konvensional dapat beralih dengan mencetak kemasan yang tetap dibutuhkan.

“Semua barang butuh kemasan. Makanan, minuman, handphone dan lain-lainnya butuh kotak kemasan,” ujarnya.

Hak itu dibenarkan oleh Iwan. Ia mengatakan, dalam pameran tersebut akan ditemui lebih banyak mesin digital daripada konvensional. Namun mesin konvensional tetap dibutuhkan. Misalnya untuk mencetak undangan pernikahan, karena lebih sopan jika memberikan undangan fisik.

“Jadi mesin digital maupun konvensional bisa berjalan seiring. Masing-masing punya pasar sendiri,” ujarnya.

Mesin cetak konvensional juga dapat menghasilkan pemasukan yang potensial mengingat akan digelar Pemilu 2024. Gelaran ini tentu akan membutuhkan pencetakan formulir, surat suara, peraga kampanye seperti baliho dan lain-lain.

Ahmad Mughira Nurhani, Ketua Umum PPGI, mengatakan pihaknya mendapat tugas untuk mencetak 1 miliar surat suara dalam waktu 25 hari sesuai jadwal yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Selain itu, pemerintah tahun ini akan mencetak buku pelajaran untuk Kurikulum Merdeka 2024-2026. Untuk itu, pemerintah menyiapkan anggaran Rp 6 triliun selama 3 tahun.

“Jadi akan banyak kesibukan yang dilakukan industri percetakan, yang tentunya akan mendongkrak industri ini,” ujar Mughira.

Ketua Umum Asosiasi Pulp & Kertas Indonesia (APKI), Liana Bratasida, mengatakan industri pulp dan kertas (IPK) Indonesia merupakan salah satu industri yang berperan penting bagi perekonomian Indonesia. Karena itu, SPE 2022 penting untuk diikuti oleh para pelaku usaha di industri kertas yang terkait dengan percetakan seperti kertas printing and writing, kertas kamera dan lainnya.

Liana berharap, SPE 2022 akan menambah wawasan bagi pelaku usaha mengenai perkembangan industri percetakan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat maupun pemerintah, serta siap menghadapi tantangan global yang pesat. Ajang tersebut juga dapat meningkatkan jaringan dengan semua pihak terkait.


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER