Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

Beranda > Ekonomi & Bisnis > Pertumbuhan Giro dan Tabungan Masih Lebih Tinggi daripada Deposito

Pertumbuhan Giro dan Tabungan Masih Lebih Tinggi daripada Deposito

Ekonomi & Bisnis | Kamis, 10 Juli 2025 | 12:35 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Pertumbuhan Giro dan Tabungan Masih Lebih Tinggi daripada Deposito

Pertumbuhan Giro dan Tabungan Masih Lebih Tinggi daripada Deposito

Surabaya, Kabarindo- Pertumbuhan giro dan tabungan di Indonesia masih lebih tinggi daripada deposito. Ini karena jenis simpanan lainnya seperti giro dan tabungan semakin menarik dari sisi imbal hasil maupun fleksibilitas penarikan. Juga disebabkan makin beragamnya alternatif jenis instrumen investasi lain yang menawarkan imbal hasil lebih tinggi.

Hal itu disampaikan oleh Plt. Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), M. Ismail Riyadi, dalam Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Juni 2025.

Riyadi menyebutkan, Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat tumbuh sebesar 4,29% yoy (April 2025: 4,55% yoy) menjadi Rp.9.072 triliun, dengan giro, tabungan dan deposito masing-masing tumbuh sebesar 5,57%, 5,39% dan 2,31% yoy.

Sementara itu likuiditas industri perbankan pada Mei 2025 tetap memadai, dengan rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) masing-masing 110,33% (April 2025: 111,32%) dan 24,98% (April 2025: 25,23%), masih di atas threshold masing-masing 50% dan 10%. Adapun Liquidity Coverage Ratio (LCR) berada di level 192,41%.

Riyadi mengatakan, kinerja intermediasi perbankan stabil dengan profil risiko yang terjaga, yaitu kredit tumbuh 8,43% yoy pada Mei 2025 (April 2025: 8,88%) menjadi Rp.7.997,63 triliun. Berdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh tertinggi sebesar 13,74%, diikuti oleh kredit konsumsi 8,82%, sedangkan Kredit Modal Kerja (KMK) tumbuh 4,94% yoy.

Ditinjau dari kepemilikan, bank KCBLN tumbuh paling tinggi sebesar 11,61% yoy. Dari kategori debitur, kredit korporasi tumbuh sebesar 11,92%, sementara kredit UMKM tumbuh sebesar 2,17%, di tengah upaya perbankan yang berfokus pada pemulihan kualitas kredit UMKM.

Sementara itu, kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL gross sebesar 2,29% (April 2025: 2,24%) dan NPL net 0,85% (April 2025: 0,83%). Loan at Risk (LaR) juga relatif stabil, tercatat 9,93% (April 2025: 9,92% ). Rasio LaR tercatat stabil seperti di level sebelum pandemi.

Ketahanan perbankan juga tetap kuat tercermin dari permodalan (CAR) yang berada di level tinggi sebesar 25,51% (April 2025: 25,41%), menjadi bantalan mitigasi risiko yang kuat di tengah kondisi ketidakpastian global.

Untuk porsi kredit Buy Now Pay Later (BNPL) perbankan tercatat sebesar 0,27% dari total kredit perbankan, namun terus mencatatkan pertumbuhan yang tinggi secara tahunan. Per Mei 2025, baki debet kredit BNPL sebagaimana dilaporkan dalam SLIK tumbuh 25,41 % yoy (April 2025: 26,59% yoy) menjadi Rp.21,89 triliun, dengan jumlah rekening mencapai 24,79 juta (April 2025: 24,36 juta).


RELATED POST


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER