JAKARTA -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terus meningkatkan implementasi teknologi dalam pengelolaan operasional hulu migas untuk dapat meningkatkan lifting dan efisiensi biaya. Salah satu yang didorong implementasinya adalah penggunaan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Kali ini, SKK Migas menggandeng perusahaan penyedia teknologi AI MATRIX JVCO LTD trading (AIQ) yang berbasis di Abu Dhabi.
Pendatanganan Nota Kesepahaman (MOU) antara SKK Migas dan AIQ dilaksanakan di kantor SKK Migas antara Kepala SKK Migas Djoko Siswanto dan CEO AIQ Dennis H Jol yang disaksikan oleh para Perwakilan kedua belah pihak.
"Tujuan dari Nota Kesepahaman ini adalah untuk membangun pemahaman bersama dan kerangka kerja umum dalam rangka menjajaki potensi kerja sama terkait integrasi solusi kecerdasan buatan (AI). Pertukaran pengetahuan dan teknologi yang berkaitan dengan Kecerdasan Buatan, Digitalisasi Aset, dan Operasi Otonom,"sebut keterangan tertulis SKK Migas dikutip Kamis (9/10/2025).
SKK Migas terus mendorong implementasi teknologi informasi dalam operasional hulu migas, dengan menempatkan digitalisasi sebagai salah satu sasaran transformasi, seperti pembangunan integrated operation center (IOC) di akhir tahun 2019 yang memberikan manfaat yang signifikan untuk menjaga operasional dan pengawasan hulu migas tetap berjalan efektif meskipun terdapat pembatasan mobilitas karena pandemi Covid-10. Implementasi teknologi informasi didorong diterapkan pula di kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) untuk implementasi artificial intelligence/machinge learning (AI/ML) yang berpotensi memberikan efisiensi hingga triliunan https://www.skkmigas.go.id/news/sharing-pengenalan-integrated-operation-center-(ioc)-PQsL5