Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Internasional > Singapura dan Malaysia Dukung ‘Pengasingan’ Myanmar dari ASEAN

Singapura dan Malaysia Dukung ‘Pengasingan’ Myanmar dari ASEAN

Internasional | Minggu, 16 Januari 2022 | 20:15 WIB
Editor : Hauri Yan

BAGIKAN :
Singapura dan Malaysia Dukung ‘Pengasingan’ Myanmar dari ASEAN

KABARINDO, SINGAPURA – Pemimpin Singapura dan pejabat Malaysia menegaskan bahwa Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) harus terus mengecualikan junta Myanmar dari pertemuan-pertemuan mereka hingga rencana perdamaian disepakati.

Perdana Menteri Lee Hsien Loong dalam panggilan video pada hari Jumat (14/1) mendesak ketua baru kelompok regional itu, Kamboja, untuk melibatkan semua pihak dalam konflik Myanmar, kata kementerian luar negeri Singapura pada hari Sabtu (15/1).

Artikel terkait: Utusan PBB Desak Pendekatan 'Inklusif' ASEAN terhadap Myanmar

Lee mengatakan kepada rekannya dari Kamboja Hun Sen bahwa ASEAN harus terus mengundang perwakilan non-politik dari Myanmar ke pertemuannya dan setiap keputusan untuk mengubah itu "harus didasarkan pada fakta baru".

Pernyataannya menyusul kunjungan kontroversial Hun Sen pekan lalu ke Myanmar, di mana ia bertemu dengan Min Aung Hlaing, kepala pemerintahan militer Myanmar.

Aung Hlaing dikeluarkan ASEAN dari pertemuan puncak para pemimpinnya akibat kegagalannya mengimplementasikan rencana lima poin untuk mengakhiri permusuhan dan mengizinkan dialog setelah kudeta tahun lalu.

Senada dengan Singapura

Menteri luar negeri Malaysia, Saifuddin Abdullah, membuat komentar serupa pada hari Kamis (13/1), dengan mengatakan beberapa anggota ASEAN merasa Hun Sen seharusnya mendiskusikan perjalanannya dengan sesama pemimpin sebelumnya.

Kunjungan tersebut dikhawatirkan dianggap sebagai pengakuan ASEAN terhadap junta militer Myanmar.

Proposal Hun Sen

Dilaporkan kantor berita Reuters, Hun Sen telah mengajukan beberapa proposal kepada Lee tentang bagaimana mengoordinasikan gencatan senjata di Myanmar dan memberikan bantuan kemanusiaan.

Lee menjawab ini bisa menjadi rumit karena tidak ada akses ke semua pihak, meskipun Singapura pada prinsipnya tidak keberatan dengan gagasan itu.

Semua proposal Kamboja, sebagai ketua ASEAN, harus didiskusikan lebih lanjut di antara para menteri luar negeri ASEAN, kata Lee, menurut pernyataan kementerian itu.

"Perdana Menteri Lee berharap Kamboja mempertimbangkan tidak hanya pandangannya, tapi juga pandangan para pemimpin ASEAN yang lain," sebut pernyataan itu. ***(Sumber dan foto: Reuters)


RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER