KABARINDO, JEDDAH –
Penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M dinilai berlangsung sukses meskipun diwarnai berbagai tantangan teknis. Kesuksesan ini tak lepas dari sinergi kuat antara Pemerintah Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi. Kedua negara kini mulai menatap persiapan lebih awal untuk haji tahun depan, 1447 H/2026 M, dengan evaluasi menyeluruh sebagai fondasi perbaikan layanan.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI yang juga Penanggung Jawab Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Hilman Latief, melakukan pertemuan strategis dengan Deputi Hubungan Luar Negeri Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, Hasan Munakirah, di Jeddah, Kamis (26/6). Pertemuan tersebut membahas penyelenggaraan haji 2025 sekaligus mematangkan persiapan haji tahun depan.
“Kami bersyukur, berbagai persoalan teknis yang muncul selama operasional haji dapat diselesaikan dengan kerja keras dan koordinasi yang solid,” ujar Hilman didampingi Ketua PPIH Arab Saudi Muchlis M Hanafi dan Konsul Haji KJRI Jeddah, Nasrullah Jasam.
Hilman menyampaikan bahwa Pemerintah Arab Saudi telah menyusun timeline penyelenggaraan haji 1447 H/2026 M, yang mencakup penetapan kuota, alokasi lokasi di Masya’ir, kontrak layanan, hingga pelunasan biaya haji. Tahapan tersebut harus segera disosialisasikan kepada seluruh pemangku kepentingan di Indonesia agar persiapan dapat dilakukan lebih awal.
Sementara itu, fase pemulangan jemaah haji gelombang II dari Madinah ke Tanah Air saat ini tengah berlangsung. Proses pergerakan jemaah dari Makkah ke Madinah akan berakhir pada 2 Juli 2025, sementara fase pemulangan dari Madinah akan berakhir 11 Juli 2025. Sampai hari ini, sudah 280 kloter atau 108.857 jemaah (53,33%) yang kembali ke Indonesia. Sisanya, 245 kloter masih berada di Makkah dan Madinah.
“Pelayanan tahap akhir berada di Madinah. Saya minta jemaah patuhi prosedur selama perjalanan, termasuk saat beribadah di Masjid Nabawi maupun saat berziarah,” pesan Hilman.
Dalam catatan kesehatan, sebanyak 92 jemaah masih dirawat di rumah sakit Arab Saudi dan 26 lainnya di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Hilman meminta doa agar seluruh jemaah yang sakit diberikan kesembuhan dan bisa kembali ke Tanah Air dalam kondisi sehat.
Apresiasi Wakil Menteri Haji Saudi
Dukungan dan koordinasi Indonesia-Arab Saudi semakin nyata ketika Wakil Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Abdul Fattah Mashat, melakukan kunjungan bersejarah ke Kantor PPIH Daerah Kerja Makkah pada Sabtu (28/6). Didampingi sejumlah pejabat tinggi, ia menyampaikan ucapan selamat dan apresiasi atas penyelenggaraan haji 2025 yang berlangsung aman, nyaman, dan tertib.
“Kami bersyukur melihat penyelenggaraan haji tahun ini berjalan lancar. Terima kasih kepada Raja Salman dan Putra Mahkota atas kepemimpinan yang luar biasa dalam peningkatan mutu layanan,” kata Wamenhaj.
Ia juga menyoroti pentingnya perhatian terhadap aspek kesehatan jemaah, mulai dari seleksi keberangkatan hingga pemantauan selama di Tanah Suci. Tingkat istitha’ah kesehatan dan jumlah jemaah wafat menjadi perhatian serius dalam evaluasi tahun ini.
Wamenhaj menyampaikan terima kasih kepada Misi Haji Indonesia atas kerja sama intensif yang telah terjalin selama ini. “Semoga kerja sama strategis antara Indonesia dan Arab Saudi ini terus diperkuat untuk memberi layanan terbaik bagi para tamu Allah,” harapnya.
Langkah Awal Haji 2026
Dukungan serupa juga disampaikan oleh Asisten Deputi Operasional Haji, Dr. Eyad Rahbini, yang menilai sistem koordinasi melalui operation room telah menjadi kunci sukses dalam menangani tantangan teknis, termasuk variasi syarikah dalam satu kloter.
Sementara itu, Koordinator dan Supervisor Kantor Urusan Haji, Dr. Badr al-Sulami, menegaskan bahwa persiapan haji 2026 telah dimulai dengan pembentukan kelompok kerja lintas sektor, yang akan bekerja membahas kebijakan baru serta tahapan teknis secara lebih sistematis.
Mewakili Indonesia, Ketua PPIH Arab Saudi Muchlis M Hanafi menyatakan rasa hormat dan terima kasih atas kepemimpinan Arab Saudi yang berhasil menyelenggarakan haji 1446 H dengan lancar. Ia menyebut, keberhasilan ini juga menjadi kebanggaan Indonesia yang menyumbang hampir 16% dari total jemaah luar negeri.
“Kerja sama erat antara Kementerian Haji dan Umrah Saudi dan Kementerian Agama RI menjadi pondasi utama suksesnya ibadah haji tahun ini,” pungkas Muchlis.
FOTO: MCH 2025
