KABARINDO, JAKARTA - Mahasiswa dan elemen masyarakat mengambil alih aksi protes kelompok buruh yang digelar di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (28/08).
Demonstrasi sempat ricuh saat aparat berupaya memukul mundur massa aksi.
Pada Kamis (28/08) siang, sebagian besar buruh yang turun ke jalan sejak pagi telah meninggalkan lokasi demonstrasi di Gedung DPR di Jakarta.
Namun, pada pukul 13.47 WIB, sejumlah mahasiswa terpantau melakukan aksi jalan kaki dari Palmerah menuju Gedung DPR.
Para demonstran mahasiswa berunjuk rasa menentang fasilitas dan tunjangan mewah yang diberikan anggota DPR.
Berdasar pantuan wartawan BBC News Indonesia di lapangan, pada pukul 15.17 WIB terlihat gelombang massa aksi berdatangan.
Mereka berupaya merangsek ke barisan aparat kepolisian di sebelah kiri gerbang dan berusaha menerobos gerbang DPR. Saat itulah petugas kepolisian yang berjaga langsung menembakkan air untuk mengurai massa.
Merespon halauan polisi, massa aksi kemudian membalas dengan melempari petugas dengan benda keras.
Situasi memanas saat aparat kepolisian berupaya memukul mundur para demonstran. Tak lama kemudian, aparat melepaskan meriam air (water canon) dari dalam Gedung DPR membuat massa aksi berhamburan menyeberang jalan tol.
Pada pukul 15.35 WIB, massa mundur dari depan Gedung DPR. Polisi kemudian membubarkan masa dengan membuat barikade dan mendorong mereka untuk menjauhi gedung DPR.
Petugas keamanan terus memukul mundur massa pengunjuk rasa dari Gedung DPR hingga ke kolong jalan layang Pejompongan, Slipi, dekat Stasiun Palmerah, sehingga massa menjadi terpecah.
Hingga pukul 17.00 WIB, kericuhan masih terjadi di sekitar Stasiun Palmerah.
Sebagian dari mereka membalas tindakan aparat kepolisian dengan melempar kembang api dan batu atau benda keras.
Sebagian dari mereka berpakaian bebas, sementara beberapa di antaranya mengenakan seragam sekolah.
Polisi berulang kali meminta massa aksi untuk membubarkan diri.
"Mundur..mundur, massa diharapkan bubar," kata aparat yang berjaga.
Kericuhan tersebut berdampak pada jalur transportasi seperti layanan KRL Commuter Line.
"Jalur rel lintas Tanah Abang – Palmerah terdapat kerumunan massa. Untuk sementara, perjalanan Commuter Line Rangkasbitung dari Stasiun Tanah Abang dihentikan," kata VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, seperti dikutip dari kantor berita Antara.
Sebelumnya, unjuk rasa ribuan buruh digelar serentak di Jakarta dan berbagai kota besar lainnya, Kamis (28/08).
Salah seorang pimpinan organisasi buruh mengatakan ada enam tuntutan, antara lain, kenaikan upah minimum, menolak PHK, serta penghapusan sistem outsourcing.
Dalam demo kali ini mereka juga mendesak DPR agar segera mengesahkan RUU ketenagakerjaan.
Kaum buruh juga menuntut pengesahan RUU Perampasan Aset dan revisi Undang-Undang Pemilu.
Seperti dilaporkan wartawan BBC News Indonesia Silvano Hajid dan Anindita Pradana Gunita, ratusan buruh mulai berkumpul di depan gedung TVRI, sejak pukul 09.30 WIB.
"Mereka melanjutkan aksi jalan kaki menuju depan Gedung DPR," kata Silvano, "untuk bergabung bersama sejumlah peserta aksi lainnya".
Dari Kota Medan, wartawan Nanda Fahriza Batubara yang melaporkan untuk BBC News Indonesia, mengatakan kelompok-kelompok buruh mulai bergerak ke gedung DPRD.