KABARINDO, JAKARTA - Belakangan ini, komunitas sepakbola menjamur dengan beragam eksistensinya. Para pemain bermacam latar belakang, berkumpul dalam sebuah klub untuk menikmati keseruan bermain sepakbola.
Fun Football, begitulah istilah populernya. Bermain sepakbola, dengan maksud menyalurkan hobi, sambil bersenang-senang, melepaskan rutinitas setelah lelah bekerja.
Tapi, tak sedikit pula, komunitas Fun Football menambah uji nyalinya dengan mengikuti berbagai turnamen guna menjajal kemampuan, sekaligus membakar andrenalin.
*Sayangnya, turnamen-turnamen tersebut tidak terstruktur dan terekspos secara luas*. Padahal, tidak menutup kemungkinan, dalam komunitas fun football itu banyak pemain muda yang punya ballskill maupun mental bertanding berpotensi untuk menjadi pesepakbola profesioal.
Nah kini, Open League hadir untuk menjawab kekurangan itu. Pertandingn fun football dibuat lebih seru, menantang, bernilai, terkelola dan diketahui khalayak. Pokoknya pra komunitas akan merasakan sensasi bersepakbola serasa atmosfer liga profsional.
Open League tak ada batas, terbuka untuk semua komunitas. Para komunitas sepakbola akan menjalani liga dengan terstruktur, mengatur jadwal, menentukan lapangan pertandingan, dan perhitungan poin.
Founder Open Leaque, Dzaka Dermawan Sahid, memastikan kalau fase *awal atau MVP* flatformnya akan mengakomodir dan menjawab kebutuhan pemain sepakbola serta memberikan sensasi yang belum dialami dan dirasakan sebelumnya.
Selain publikasi yang lengkap, *beberapa pertandingan juga disiarkan secara langsung* melalui streaming youtube, dengan graphic pagkage seperti line up team, atau nama nama pemain, yang kualitasnya sama dengan *versi amatir dari* English Premier League, Serie A, bahkan Champions Cup.
Menurut Dzaka, dia dan timnya, telah melakukan riset setahun untuk Open League ini. Hasilnya, banyak pemain dari sebuah komunitas memiliki kemampuan, namun mereka tidak terpantau, karena tidak terekspos. "Jadi hematnya, Open League ini adalah infrastuktur untuk pemain amatir memperlihatkan kemampuannya secara benar dan terekpos, syukur-syukur bisa naik tinggkat kasta permainannya," kata Dzaka.
Dzaka menambahkan, di Open Leaque setiap pemain bisa melihat *penilaian amatir* diri sendiri maupun lawan. Seperti nilai passing, shooting, heading, dribling. Jadi setiap selesai bermain, para pemain bisa intropeksi diri, sekaligus mengamati kualitas lawan.
"Jadi Open Leaque tak sekadar bermain sepakbola. Tapi para pemain juga ditantang untuk menyusun strategi dan taktik, didasari dari data yang kami telah tampung" tambah Dzaka
Rencananya, Platform Open League akan dirilis pada 30 Januari 2022 mendatang. Saat ini, sudah ada delapan tim amatir yang akan berpartisipasi di Open League. Adapun pendaftaran tim baru akan dibuka pada awal Februari 2022 mendatang.
Menurut Dzaka, di komunitas fun football ada dua kategori. Ada yang mencari kesenangan bersepakbola, ada juga yang memiliki cita-cita menjadi pemain sepakbola. Untuk itu Open Leaque siap memfasilitasinya.
"Di tanggal 30 Januari mendatang, kami mulai dengan 8 tim dulu, sebagai perkenalan. Agar para komunitas tahu, ohh begini toh Open Leaque. Dan di bulan Februari, akan kami buka lagi pendaftaran untuk tim baru,"ujar Dzaka optimistis.