KABARINDO, LIMA – Pejabat kementerian pariwisata Peru mengabarkan bahwa hampir 900 orang telah dievakuasi dari kota dekat Machu Picchu di tengah hujan dan banjir yang menyebabkan satu orang hilang dan beberapa rumah hancur di Peru.
"Sejauh ini, berkoordinasi dengan perusahaan Inka Rail dan Peru Rail, 889 wisatawan yang terdampar oleh luapan Sungai Alccamayo sejak Jumat pagi lalu (18/1) telah dipindahkan dari Machu Picchu Pueblo ke Ollantaytambo," kata kementerian itu Senin (26/1) dalam sebuah pernyataan.
Hujan deras di Machu Picchu Pueblo itu tidak hanya menyebabkan banjir di sana tapi juga meluap melewati kota. Dikabarkan, karena cuaca hujan terus-menerus, telah terjadi kelongsoran di area dekat Maccu Picchu.
Satu orang dilaporkan terluka dan satu lagi hilang. Beberapa bangunan, serta rel kereta api, mengalami kerusakan struktural akibat naiknya air.
(Foto: Luapan sungai Alccamayo -Polish News)
Menimbulkan Protes
Pada hari Senin (26/1), akses ke kota-kota tetangga juga terganggu oleh para petani yang memprotes kenaikan harga pupuk dan menuntut pengunduran diri menteri pertanian, kata media setempat.
Protes tersebut juga diakibatkan oleh penutupan jalur kereta api ke Machu Picchu yang sedang digunakan dalam keadaan darurat itu.
Kereta api adalah sarana utama akses ke benteng Inca dari Cusco, ibu kota kuno kekaisaran Inca, serta ke lokasi lain.
Karena kerusakan rel yang disebabkan oleh hujan, jalur kereta api sudah dijadwalkan untuk dihentikan sementara untuk layanan wisata hingga 27 Januari.
Sekitar 447.800 orang mengunjungi reruntuhan Inca pada tahun 2021, angka yang jauh di bawah 1,5 juta pengunjung sebelum pandemi COVID-19. ***(Sumber: Euronews/AFP; Foto: Al Jazeera, Polish News)