Samsung Umumkan Pemenang SFT 2025, Dukung Generasi Inovator Muda Indonesia
KABARINDO, SURABAYA - Samsung Electronics Indonesia pada Rabu (15/10/2025) mengumumkan enam tim pemenang dari Samsung Solve for Tomorrow (SFT) 2025, program yang mendorong generasi muda untuk menciptakan solusi inovatif melalui teknologi guna menjawab tantangan sosial di sekitar mereka.
Program tersebut mendorong generasi muda untuk menciptakan solusi inovatif melalui teknologi guna menjawab tantangan sosial di sekitar mereka. Mengusung dua tema global ‘Teknologi untuk Keberlanjutan Lingkungan (Environmental Sustainability via Technology)’ dan ‘Teknologi untuk Perubahan Sosial melalui Olahraga: Untuk Pendidikan dan Masa Depan yang Lebih Baik’ (Social Change through Sport & Tech: For Education & a Better Future)’.
Setelah melalui proses seleksi ketat, enam tim terbaik dari dua kategori berhasil terpilih berkat ide-ide orisinal dan dampak nyata yang ditawarkan. Tahun ini, SFT hadir lebih istimewa berkat kolaborasi antara Samsung dan International Olympic Committee (IOC), yang membuka kesempatan bagi para pemenang nasional dengan tema Teknologi untuk Perubahan Sosial melalui Olahraga: Untuk Pendidikan dan Masa Depan yang Lebih Baik’ (Social Change through Sport & Tech: For Education & a Better Future) untuk berkompetisi di tingkat regional dan global, serta berpeluang menjadi SFT Global Ambassadors di Olimpiade Musim Dingin 2026.
Bagus Erlangga, Head of Corporate Marketing, Samsung Electronics Indonesia, mengatakan para peserta menunjukkan bahwa teknologi yang digerakkan oleh empati dapat menghadirkan perubahan nyata bagi masyarakat.
“Melalui Samsung Solve for Tomorrow, kami ingin terus menjadi wadah bagi generasi muda untuk mengubah ide menjadi solusi berdampak, sekaligus menunjukkan potensi besar Indonesia di tingkat global,” ujarnya.
Tahun ini, ide-ide yang muncul mencerminkan keberagaman cara anak muda Indonesia memanfaatkan teknologi untuk menciptakan solusi nyata bagi masyarakat. Dari kategori Pendidikan Tinggi (D3, D4, S1), tim Labmino dari Universitas Indonesia meraih juara pertama lewat RunSight, kacamata pintar berbasis AI yang membantu pelari tunanetra berlari lebih aman dengan panduan suara real-time.
Disusul oleh tim Hackie Chan dari Universitas Brawijaya dengan Pantara, platform digital berbasis AI untuk membantu manajemen bahan pangan segar dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Sedangkan tim KYGB dari Universitas Bina Nusantara Alam Sutera menghadirkan Gesti Talk, aplikasi penerjemah bahasa isyarat berbasis AI untuk mendukung komunikasi teman-teman tuli di ruang publik.
Gerakan menyalakan masa depan melalui karya nyata anak bangsa
Prof. Dr. Fauzan, M.Pd., Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Republik Indonesia, mengatakan lomba Samsung Solve for Tomorrow adalah kompetisi yang mewujudkan semangat Diktisaintek Berdampak sebagai gerakan menyalakan masa depan melalui karya nyata anak bangsa.
“Di sini, kecerdasan diukur dari seberapa tinggi teknologi dikuasai dan seberapa dalam nilai kemanusiaan diwujudkan. Sebab lomba yang baik melahirkan pemenang, tetapi lomba yang hebat melahirkan perubahan yang menginspirasi gerak zaman. Pada akhirnya, teknologi sejati bukan sekadar alat untuk menaklukkan waktu, melainkan kekuatan yang menata arah masa depan, menggerakkan denyut peradaban dan memuliakan martabat manusia,” ujarnya.
Dari kategori Sekolah Menengah Atas (SMA, SMK, MA), tim Fungaes dari SMAN Unggulan M.H. Thamrin menjadi juara pertama lewat MycoSense, sistem pemantauan kualitas tanah berbasis jaringan jamur alami dan Edge-AI untuk mendukung pertanian berkelanjutan. Tim TIMSES dari MAN 2 Kota Malang menjadi juara kedua melalui EcoZone, sistem pengolahan limbah cair industri pertanian berbasis electro-ozonation dan IoT. Sedangkan tim R2045 NEST-X dari MAS International Technonatura melengkapi posisi tiga besar dengan Kandang H.I.J.A.U, inovasi peternakan ayam otomatis berbasis smart sensor dan tenaga surya yang ramah lingkungan.
Dr. Muhammad Muchlas Rowi, S.F,. S.H., M.M., Staf Khusus Bidang Transformasi Digital dan Kecerdasan Artifisial Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, mengapresiasi program Samsung Solve for Tomorrow yang memberikan ruang bagi pelajar untuk berpikir kritis dan berinovasi dalam menghadirkan solusi bagi masyarakat.
“Para pemenang telah menunjukkan kreativitas dan semangat luar biasa. Program seperti ini sejalan dengan Asta Cita pemerintah, khususnya dalam membangun sumber daya manusia unggul melalui pendidikan, sains dan teknologi, agar generasi muda Indonesia siap bersaing di tingkat global dan berkontribusi nyata menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Sebagai langkah lanjutan, para pemenang kategori Social Change through Sport & Tech yang keduanya dari kategori Pendidikan Tinggi, yaitu tim Labmino dari Universitas Indonesia dan tim KYGB dari Universitas Bina Nusantara Alam Sutera, akan melanjutkan perjalanan mereka ke kompetisi tingkat Asia Tenggara dan Oseania (SEAO). Tim terbaik dari wilayah tersebut akan berpeluang menjadi SFT Global Ambassador di Olimpiade Musim Dingin 2026 yang terdiri dari 10 tim terbaik yang terpilih dari seluruh dunia, untuk membawa semangat inovasi Indonesia ke panggung dunia.
Anthony Edbert Feriyanto, perwakilan tim Labmino, juara pertama kategori universitas, mengatakan Samsung Solve for Tomorrow 2025 bukan hanya perlombaan. Ini adalah gerakan yang mendorong inovasi untuk memberi dampak nyata bagi masyarakat. Mereka ingin karya mereka menjadi bagian dari perubahan, dari Indonesia untuk dunia.
Sementara perwakilan tim Fungaes, juara pertama kategori pelajar, Talita Almira Salsabila, menambahkan, “Melalui SFT, Kami mendapatkan pengalaman yang berkesan. Dengan latar belakang yang belum berpengalaman dalam machine learning maupun IoT, kami belajar dan berkembang. Dukungan materi dan mentoring dari Samsung dan Skilvul juga membantu kami dalam mendapatkan akses pembelajaran dan sumber daya yang relevan.”
Foto: istimewa