Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

Beranda > Berita Utama > Saham CBRE dan DADA Digoreng dengan Pemberitaan Bombastis?

Saham CBRE dan DADA Digoreng dengan Pemberitaan Bombastis?

Berita Utama | 2 jam yang lalu
Editor : Anton CH

BAGIKAN :
Saham CBRE dan DADA Digoreng dengan Pemberitaan Bombastis?

JAKARTA – Saham PT Cakra Buana Resources Energi Tbk. (CBRE) dan PT Diamond Citra Propertindo Tbk (DADA) ambles tiga hari berturut-turut. Hingga hari ini, Rabu (15/10/2025) dua saham itu masih jadi pembicaran publik. Bedanya, pada penutupan saham hari ini, CBRE menguat hingga Rp1.330 dan mencapai batas atas. Sedangkan saham DADA ditutup ambles hingga batas bawah yakni Rp95 per lembar. Sejak dua bulan terakhir, dua saham ini melonjak tajam hingga ratusan persen. Salah satu pemantik yang disebut-sebut menarik minat investor yakni pemberitaan bombastis yang mengaitkan CBRE dengan entitas bisnis milik taipan Prajogo Pangestu yakni PT Petrosea, Tbk. (PTRO), bahkan CBRE dikaitkan dengan pengusaha nasional Happy Hapsoro dan entitas bisnisnya Rukun Raharja, Tbk. (RAJA).

"Investor harus hati-hati jangan gampang percaya dengan berita yang bersifat rumor bahkan hoax,"tegas Analis Dupoin Indonesia Lukman Hakim di Jakarta, Rabu (15/10/2025).

Dia pun menyarankan agar investor ritel lebih cermat dalam berinvestasi. "Jika ada berita yang bersifat rumor tanpa sumber kredibel dan hanya tebak-tebakan penulisnya, sebaiknya diabaikan saja. Tidak logis dan sangat berisiko,"imbuhnya.

Narasi saham CBRE berpotensi menembus harga Rp3.000 per lembar dan berpotensi masuk dalam indeks MSCI diduga menjadi salah satu penyebab investor ritel tergiur. Meskipun diduga “digoreng” dalam jangka waktu cukup lama dengan narasi bombastis di media arus utama maupun sosial media tanpa disertai sumber yang kredibel, investor ritel tetap tertarik untuk membeli saham perusahaaan yang melakukan pencatatan perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Januari 2023 itu.

Nilai transaksi saham CBRE sempat mencapai Rp 1,13 triliun. Setelah diduga “digoreng” berbulan bulan, akhirnya manajemen RAJA buka suara melakukan klarifikasi.

 Corporate Secretary RAJA, Yuni Patinasarani, menegaskan bahwa sebagai perusahaan publik, RAJA berkewajiban memastikan setiap informasi yang menyangkut pemegang saham pengendali disampaikan secara faktual dan proporsional. Berdasarkan data resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) serta laporan kepemilikan saham publik di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tidak ditemukan satu pun dokumen yang menunjukkan adanya hubungan atau keterlibatan dengan CBRE.

“Kami menghargai perhatian publik terhadap perseroan dan pemegang sahamnya, namun perlu ditegaskan bahwa tidak terdapat keterkaitan apa pun antara keduanya,” ujarnya dalam keterangan resmi.

Yuni pun mengimbau agar publik, analis, dan pelaku pasar berhati-hati terhadap informasi spekulatif yang belum terverifikasi, terutama yang bersumber dari media sosial, forum investasi, atau publikasi tanpa acuan data resmi.

Manajemen PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) juga angkat bicara. Dengan meneegaslan fokis memperluas langkah strategis bisnis di sektor energi, dengan menjajaki peluang pertumbuhan anorganik dengan mengakuisisi salah satu perusahaan jasa layanan offshore terkemuka.

Direktur Utama CBRE, Suminto, mengungkap bahwa saat ini perseroan sedang melakukan proses due diligence terhadap target akuisisi tersebut.

Suminto juga menegaskan perusahaannya tak memiliki kaitan degan RAJA maupun Happy Hapsoro. “Investor Indonesia saat ini jauh lebih teredukasi. Mereka mengambil keputusan jual-beli berdasarkan kondisi pasar dan aksi korporasi yang nyata, bukan sekadar mengikuti nama besar,” ujar Suminto

Tak berbeda jauh dengan CBRE, saham DADA pun sempat melonjak ratusan persen dalam waktu singkat. Lonjakan harga yang memantik investor ritel tergiur itu salah satunya diduga dipengaruhi pemberitaan yang bombastis dan masif. Bahkan, pemberitaan di beberapa media menyebutkan, saham DADA berpotensi menembus Rp230 ribu per lembar.

Dengan mengusung narasi rumor The Vanguard Group, manajer investasi raksasa asal Amerika Serikat yang mengelola dana nomor dua terbesar di dunia senilai 50 kali APBN Indonesia sedang membidik saham DADA, saham emiten properti ini pun terus melejit

Dalam pemberitaan spekulatif yang bersifat rumor dan tanpa sumber berita yang jelas tersebut, media arus utama maupun media sosial menyebut, Vanguard tidak berinvestasi langsung. Tetapi melalui perusahaan properti asal Jepang yang lagi-lagi tak jelas validitasnya.

Manajemen PT Diamond Citra Propertindo Tbk (DADA) pun angkat bicara dengan mengumumkan sedang menjalin komunikasi intensif dengan sejumlah calon investor potensial. Langkah ini merupakan strategi jangka panjang untuk memperkuat struktur keuangan, memperluas kapasitas proyek, dan memperdalam penetrasi pasar di sektor properti yang menjadi fokus utama perusahaan.

“Kami berkomitmen menjaga transparansi kepada publik dengan melaporkan setiap perkembangan penting melalui kanal resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” kata Direktur Utama DADA Bayu Setiawan dalam publikasinya.

Disclaimer : Artikel ini tidak ditujukan untuk mengajak pembaca dan atau investor untuk membeli dan menjual saham tertentu. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca dan atau investor.


RELATED POST


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER