Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

Beranda > Hukum & Politik > Presiden Jokowi Dinilai Harus Tanggapi Kabar Wacana Penundaan Pemilu 2024

Presiden Jokowi Dinilai Harus Tanggapi Kabar Wacana Penundaan Pemilu 2024

Hukum & Politik | Senin, 28 Februari 2022 | 21:45 WIB
Editor : Budiman

BAGIKAN :
Presiden Jokowi Dinilai Harus Tanggapi Kabar Wacana Penundaan Pemilu 2024

KABARINDO, JAKARTA - Wakil Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin menilai bahwa Presiden Joko Widodo harus segera merespons kabar penundaan Pemilu 2024.

Sultan menjelaskan bahwa penjelasan dari presiden diperlukan agar tidak membuat bingung masyarakat terkait sikap dukungan politik.

"Presiden harus segera meredam polarisasi politik yang kian menyita perhatian publik dan energi bangsa ini. Kami berharap sikap politik dan kenegarawanan Pak Jokowi yang menolak penundaan pemilu akan mengakhiri wacana yang menggelikan ini," kata Sultan, dikutip dari Antara.

BACA JUGA: DBF Denmark Minta BWF Tangguhkan Tim Bulu Tangkis Rusia

Sultan juga menilai bahwa Presiden Jokowi harusnya tidak menyetujui wacana penundaan tersebut karena berpotensi memecahbelah politik dan sosial. 

"Saya kira, Pak Jokowi tidak menghendaki itu," kata Sultan.

Kecewa dengan Pernyataan Gus Yahya

Ia juga menanggapi dukungan  Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) K.H. Yahya Cholil Staquf terkait dukungan wacana penundaan Pemilu 2024.

Sultan menilai bahwa pernyataan dari pria yang akrab disapa Gus Yahya itu seolah membenarkan wacana tersebut. 

"Sejak awal, kami menghormati sikap tegas Ketua Umum PBNU yang tegas menyatakan keengganan NU untuk terlibat dalam politik praktis. Bahkan, pengurus NU dilarang keras untuk terlibat dalam politik praktis," ujar Sultan.

Lebih lanjut, Sultan menjelaskan bahwa memang diakui setiap orang punya untuk meyatakan sikap politiknya, asalkan tidak menyalahi konstitusi dan undang-undang. 

"Pernyataan itu bisa dianggap sebagai fatwa oleh anggota ormasnya. Saya kira tidak tepat jika ketua umum yang sangat ditunggu kebijaksanaannya dalam menjawab kecemasan publik atas sebuah anomali politik justru menyatakan sikap politik yang tidak mendidik secara demokrasi," ucap Sultan.

Sumber/Foto: Antara


RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER