KABARINDO, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mendorong Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memperkuat sinergi dalam memperkuat ekonomi.
Apalagi Indonesia saat ini tengah memasuki masa pemulihan ekonomi setelah dua tahun pandemi Covid-19.
"Antara sektor jasa keuangan dan sektor riil harus saling mendukung dan menguatkan, karena tanpa sektor jasa keuangan yang baik, perekonomian nasional tidak akan baik dan berkelanjutan," kata Presiden seperti dilansir dari CNN Indonesia.
Pemulihan ekonomi tersebut juga harus melibatkan bisnis UMKM yang berkontribusi dalam kestabilan perekonomian nasional selama pandemi.
Jokowi bahkan menargetkan agar angka UMKM Indonesia mampu menembus 30 persen dalam tiga tahun ke depan.
"Target kita di 2024 (porsi kredit UMKM) bisa mencapai 30 persen dan untuk mencapai di situ diperlukan strategi terobosan dan aksi-aksi serius, konsisten dan berkelanjutan," ujarnya.
Jokowi beranggapan bahwa dukungan dari otoritas keuangan seperti OJK akan mempermudah kredit untuk usaha mikro dan menengah.
Dengan demikian akan berkembang sumber ekonomi baru yang memiliki nilai tambah bagi perekonomian nasional.
"Ini harus terus kita permudah dan percepat sehingga memberikan peluang yang besar bagi generasi muda untuk memulai usaha dan UMKM untuk berkembang. UMKM bisa jadi komponen penting untuk memulihan perekonomian," Jokowi menjelaskan.
Sumber: CNN Indonesia
Foto: Instagram Joko Widodo