KABARINDO, JAKARTA - Beberapa waktu lalu terjadi kasus viral yakni kecelakaan yang menimpa kapal pengangkut Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal di perairan Johor Baru, Malaysia tepatnya pada 15 Desember 2021.
Menanggapi kasus tersebut, Polri terus menyelidiki kasus di Perairan Malaysia beberapa waktu lalu tersebut. Hasilnya, Polri pun menetapkan dua tersangka selaku perekrut TKI ilegal tersebut.
“Polri telah mengamankan dua orang yang diduga sebagai pelaku tindak pidana perlindungan Pekerja Migran Indonesia, sebagai perekrut TKI tersebut. Di mana para TKI yang menggunakan kapal boat mengalami kecelakaan,” kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (27/12/2021).
Ramadhan mengatakan kedua pelaku melanggar Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia. Pelaku yang telah ditetapkan tersangka itu berinisial JI, warga Kelurahan Batu Besar, Batam.
Menurut Ramadhan, JI telah merekrut lima TKI ilegal. Sebanyak empat dari lima orang yang ia rekrut itu meninggal dalam insiden kapal tenggelam
Kedua, tersangka AS, warga Kelurahan Sumber Kejayan, Kecamatan Mayang. AS merekrut empat PMI berinisial M, NIS, Kak, dan F. NIS dan F tewas dalam insiden kapal tenggelam tersebut.
“Jadi, sampai saat ini ada dua tersangka yang diamankan oleh penyidik dan saat ini masih pendalaman, masih proses untuk menindaklanjuti sampai sejauh mana perekrutan secara ilegal bekerja di Indonesia yang dipekerjakan secara ilegal ke luar negeri,” ungkap Ramadhan.
Peristiwa kapal tenggelam itu terjadi pada Rabu, 15 Desember 2021. Saat tenggelam, kapal itu berada pada posisi sekitar 0,3 NM sebelah tenggara Tanjung Balau, Kota Tinggi, Johor.
Total ada 60 imigran dari Indonesia yang diangkut oleh kapal tersebut. Kementerian Luar Negeri Indonesia mengakui bahwa kapal yang tenggelam itu adalah migran ilegal.
Sumber/Foto: Divisi Humas Polri