KABARINDO, SHANGHAI – Penguncian COVID-19 bertahap di Shanghai, China telah membuat ribuan orang berebut untuk menimbun persediaan, sementara yang lain dikarantina di kantor mereka agar bisnis tetap berjalan.
Setelah berminggu-minggu penguncian kompleks yang terisolasi, kota berpenduduk 25 juta itu telah terbelah menjadi dua.
Awal pekan ini mereka yang tinggal di bagian timur Shanghai diwajibkan tinggal di rumah, dengan bagian barat akan dikunci pada hari Jumat mendatang.
Langkah itu dilakukan saat kota itu memerangi lonjakan kasus Omicron Covid.
Kota ini telah melaporkan sekitar 20.000 infeksi Covid-19 sejak 1 Maret, mencatat lebih banyak kasus dalam empat minggu daripada dalam dua tahun pandemi sebelumnya.
Strategi nol-Covid China semakin ditantang oleh varian Omicron yang sangat menular.
(Foto: Supermarket dan toko-toko di Shanghai kehabisan persediaan akibat pembelian panik warga. -BBC UK)
BBC Inggris melaporkan, di distrik pusat Huangpu, Jing'an dan Xuhui, awal pekan ini jalan-jalan penuh sesak dengan orang-orang yang menimbun kebutuhan pokok.
Antrean di supermarket dan pasar basah membentang di sepanjang pintu dan di sepanjang jalan-jalan dengan sejumlah pelanggan terkadang diabaikan.
Sementara dari wilayah Pudong, staf BBC mengabarkan
“Selama beberapa hari terakhir kami tidak dapat pergi melewati ujung jalan kami. Seorang tetangga menaruh beberapa botol besar air segar kemarin, untuk orang-orang datang dan mengambilnya. Orang lain mengorganisir kelompok membeli sayuran dan telur,” katanya.
"Kami semua bertanya-tanya apakah benar-benar mungkin untuk menguji, menganalisis, dan kemudian menyapu pembawa Covid di antara hampir 25 juta orang dalam hitungan hari, lalu buka lagi. Kami sedang mempersiapkan [diri] bila hal ini akan berlangsung selama berminggu-minggu," pungkasnya.
***(Sumber dan foto: BBC UK)