Pelanggan E-Commerce di Amerika Serikat; Inginkan Pengalaman In-Store
Perlu gratis ongkos kirim
Surabaya, Kabarindo- SAP mengumumkan bahwa 7 dari 10 konsumen di Amerika Serikat (AS) membeli produk-produk fashion secara online, namun juga mendambakan pengalaman bertransaksi secara langsung yang ditawarkan oleh retailer, seperti fitting room.
Temuan itu merupakan hasil survei yang dilakukan dalam SAP Consumer Propensity Study terbaru terhadap 1.000 konsumen di AS terkait kebiasaan mereka saat berbelanja online.
Hauca, Head of Strategy SAP Commerce Cloud, mengindikasikan bahwa para pembeli senang dengan kepraktisan berbelanja online, namun merasa biaya pengiriman lebih tinggi dari yang diharapkan atau proses pengembalian yang bertele-tele membuat pemikiran tersebut berubah.
“Para retailer harus mempertimbangkan bagaimana mereka bisa menghilangkan hal-hal yang mengganggu konsumen. Untuk memastikan pengalaman yang baik dan terus bertahan setelah pembelian, perusahaan perlu terhubung dengan proses yang dihadapi pelanggan dengan rantai pasokan back-end,” ujarnya.
Berikut beberapa wawasan yang diperoleh dari survei tersebut yang dapat mendorong tambahan pembelian oleh konsumen.
1.Menggratiskan ongkos kirim. Pelanggan di AS paling sering meninggalkan keranjang belanja mereka, karena biaya pengiriman mencapai 62%.
2. Menyediakan lebih banyak pilihan kepada pelanggan, sehingga mereka dapat berpindah secara mulus antara saluran digital dan fisik. Satu dari tiga pelanggan percaya bahwa pengalaman berbelanja online dapat ditingkatkan dengan memiliki toko konvensional untuk mencoba dan menguji produk-produk sebelum membelinya.
3. Memberikan lebih banyak informasi kepada pelanggan guna membantu mereka membuat pilihan. Sebanyak 47% pembeli di AS yang disurvei, percaya bahwa pengalaman berbelanja dapat ditingkatkan dengan alat perbandingan yang menganalisa perbedaan harga dan spesifikasi antara dua produk yang mirip. Berdasarkan survei, 40% responden memakai keranjang belanja sebagai cara untuk membandingkan harga dengan situs-situs dan merk lain.
Penulis: Natalia Trijaji