KABARINDO, JAKARTA – Faksi perlawanan Palestina terus melakukan serangan keras terhadap agresi militer Israel di jalur Gaza. Memasuki hari ke-129 agresi, para pejuang Palestina berhasil melakukan serangan balasan.
Kantor berita asal Lebanon, Al-Mayadeen, melaporkan, Brigade al-Qassam, sayap militer Hamas, mengumumkan para pejuangnya mampu melenyapkan, dari jarak dekat, sepuluh tentara Israel di kota Aabasan, yang terletak di sebelah timur kota Khan Younis, di selatan Gaza. Di daerah yang sama, pejuang al-Qassam meledakkan alat peledak anti-personel. Mereka berhasil menewaskan dan melukai anggota pasukan Israel lainnya, dikutip dari Al-Mayadeen, Selasa (13/2/2024).
Brigade al-Quds Jihad Islam Palestina (PIJ) mengatakan para pejuangnya menyergap pasukan Israel pada Senin dini hari, di kota Maen di sebelah timur kota Khan Younis. Beberapa pejuang menunggu kedatangan pasukan Israel ke lokasi di mana penyergapan direncanakan akan dilakukan. Setibanya di sana, para pejuang langsung menargetkan pasukan tersebut dengan peluru anti-personil, peluru termobarik, dan senapan serbu, membunuh dan melukai anggotanya. Unit mortir Brigade Al-Quds juga menargetkan pusat komando dan kendali Israel, yang didirikan di Khan Younis.
Pejuang Brigade Al-Mujahidin melancarkan serangan roket ke lokasi Israel yang dilengkapi dengan peralatan spyware dan pengintaian, di sebelah timur Jalur Gaza tengah. Brigade tersebut juga mengumumkan bahwa para pejuangnya membunuh dan melukai pasukan Israel yang mengambil posisi di sebuah gedung yang sebelumnya telah disiapkan untuk diledakkan.
Pada Ahad, Brigade al-Qassam mengumumkan bahwa setelah penembakan dan serangan Israel yang terus menerus terhadap bangunan tempat tinggal warga Palestina di Jalur Gaza, dua tawanan Israel yang ditahan oleh Perlawanan tewas. Sementara itu, delapan lainnya terluka, dalam waktu 96 jam sejak pengumuman tersebut dibuat.
Para kelompok perlawanan menekankan bahwa pemerintah Israel bertanggung jawab penuh atas nyawa para tawanan yang terluka, yang berisiko meninggal setiap saat karena memburuknya sumber daya terkait kesehatan di jalur Gaza. Pada Senin, Abu Obeida, juru bicara militer al-Qassam, mengatakan bahwa tiga dari delapan tawanan yang terluka meninggal, setelah menderita luka-luka yang diderita oleh angkatan bersenjata mereka sendiri.
Juru bicara tersebut mengatakan bahwa kelompok perlawanan akan menunda pengumuman yang lebih rinci, yang akan mencakup nama dan foto para tawanan yang terbunuh sampai nasib para tawanan yang terluka menjadi jelas.
Pada Senin, militer penjajah Israel mengonfirmasi bahwa dua tentaranya tewas di Jalur Gaza selatan. Dengan demikian, jumlah tentara mereka yang terbunuh sejak 7 Oktober menjadi 566 orang. Red dari berbagai sumber