KABARINDO, BEIRUT -- Hizbullah meluncurkan drone peledak ke pangkalan angkatan darat Israel di utara negara itu. Kelompok yang didukung Iran itu mengatakan serangan tersebut bagian dari respons atas pembunuhan yang dilakukan Israel di Lebanon baru-baru ini. Sementara sumber mengatakan tiga pejuang Hizbullah tewas dalam serangan Israel.
Hizbullah mengatakan serangan drone-drone yang menghantam markas angkatan darat Israel di Safed itu balasan atas kematian wakil pemimpin Hamas Saleh-Arouri di Beirut dan merespon pembunuhan komandan Hizbullah pada Senin (8/1/2024) kemarin.
Sumber mengatakan ini pertama kalinya Hizbullah menyerang Safed yang terletak sekitar 14 kilometer dari perbatasan. Hizbullah sudah menggelar serangan lintas batas ke Israel selama tiga bulan terakhir sejak Tel Aviv menggelar operasi militer ke Gaza sebagai balasan serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober lalu.
Pada Selasa (9/1/2024), juru bicara angkatan darat Israel mengatakan pangkalan utara dihantam serangan udara tapi tidak ada kerusakan atau korban jiwa. Juru bicara itu tidak mengungkap tepatnya insiden itu terjadi.
Lebih dari 130 pejuang Hizbullah tewas di Lebanon sejak kelompok itu menggelar tembakan lintas batas ke Israel, konfrontasi terburuk kedua belah pihak sejak perang 2006. Kekerasan memaksa puluhan ribu orang mengungsi, dan menambah kekhawatiran konflik di Gaza menyebar ke seluruh kawasan.
Sumber mengatakan tiga pejuang Hizbullah tewas saat serangan Israel menghantam mobil mereka di Kota Ghandouriyeh di selatan Lebanon. Tiga orang itu belum diidentifikasi.
Dalam pernyataannya militer Israel mengatakan angkatan udaranya menyerang target-target Israel di Kila, tampaknya mengacu pada Desa Kfar Kila di perbatasan Lebanon. Militer juga mengatakan mereka menyerang skuad drone Hizbullah di selatan Lebanon.
Dalam pidato yang disiarkan di televisi pada Selasa ini, Wakil pemimpin Hizbullah Naim Qassem mengatakan kelompoknya tidak ingin memperluas perang ke Lebanon. "Tapi bila Israel memperluasnya, tidak terelakan responnya akan maksimal untuk menahan Israel," katanya. Red dari Reuters