Hotel GranDhika, BlokM, Jakarta, KABARINDO-Portal- Niniek L. Karim lantang ucapkan everybody is Psycholog karena semua punya common sense-akal sehat dan ini berarti dalam kehidupan.
Berkenaan dengan kritik film ia anjurkan dalam kaitannya dengan psikologi ada baiknya menghindari penghakiman, "Buatlah tulisan yang bermakna karena kritikan itu harus berakibat positif bagi industri perfilman," jelas aktris senior humble dan dekat dengan media yg konon bercita-cita jadi jurnalis.
Jadi Kritik Film sebagai masukan bagi masyarakat penonton, pembuat film, dan komunitas film.
Laniut Niniek minta bagi para kritikus agar memahami psikologi media agar kritikan itu jitu.
Indonesia bangga dengan Niniek yang berhaluan positive sebagai psikolog sosial.
Menonton semua genre film Indonesia dengan mencari banyak kebaikan dan tetap mendahulukan kelebihan daripada kekurangan dari film tersebut.
"Disaat kita memulai dapat menerapkan psikologi dalam tulisan kritik film harus positif thinking dulu bahwa buat film itu tidak gampang, " ucapnya dihadapan 40-an media dengan senior Journails dan komunitas.
Menarik, Niniek juga akan meminta ruang dialog pada Fakultas Psikologi UI agar raih jawaban yang benar dan tepat.
Workshop Kritik Film Tingkat Lanjutan saat sesi QnA banyak mempersoalkan tulisan kritik film dengan psikologi menukil banyak teori Abraham Maslow, Sigmund Freud dan lainnya sehingga semua jurnalis sumringah dan paham.
Sesi hari kedua pasca bunda Niniek siap hadir Remy Silado, Salim Said, Prof David Hanan dan lainnya.
Money Follow My Dreams.......!