KABARINDO, JAKARTA - Rencananya Nestle akan menutup pabriknya di Fawdon, Newcastle, Inggris. Secara langsung penutupan ini akan berimbas pada pemutusan hubungan kerja (PHK) sebanyak 474 karyawannya.
Mengutip The Guardian, Jumat (4/2), perusahaan Nestle akan mengalihkan proses produksinya ke negara lain pada 2023 mendatang.
“Ini akan berdampak pada pekerjaan dan keluarga mereka,” ucap Ross Murdoch selaku pejabat Nasional Serikat Pekerja GMB.
Murdoch menjelaskan jika serikat pekerja GMB akan melakukan pembicaraan terlebih dahulu dengan Fawdon untuk membicarakan langkah yang akan dilakukan Fawdon.
“Kami akan memberi mereka dukungan dan sumber daya apapun yang mereka butuhkan untuk melawan ini,” kata Murdoch.
Berdasarkan proposal Nestle, beberapa produk Nestle akan dibuat di negara lain. Seperti, produk frui pastilles dan jelly tots yang akan dibuat di Republik Ceko. Toffee Crisp bar akan diproduksi di Polandia, dan versi telur mini dari merek kit kat dan milkybar akan dibuat di Bulgaria.
Pihak GMB pun telah memberikan rencana alternatif yang dibuat oleh para ahli kepada perusahaan Nestle, namun ditolak oleh Nestle.
Nestle mengatakan merek yang diproduksi di Fawdon skalanya lebih kecil. Sedangkan di pabriknya di York dan Halifax digunakan untuk produksi merek lebih besar dan perusahaan yang berinvestasi sebesar 29 juta euro .
Juru bicara Nestle pun hingga kini masih dilakukan konsultasi terkait perubahan bisnis yang sudah diusulkan dari April 2021.
“Kami mengatakan dari awal bahwa kami memberikan waktu dan ruang yang memadai untuk diskusi ini dan itu benar bahwa diadakan langsung, tapi tidak di depan umum,” ungkapnya juru bicara Nestle.
Sumber: CNNIndonesia.com, The Guardian
Foto: Istockphoto