KABARINDO, JAKARTA — Panggung Jakarta Fashion & Food Festival (JF3 Fashion Festibal) 2025 kembali menjadi saksi keindahan tekstil Nusantara yang ditransformasi menjadi karya seni penuh makna oleh NES by HDK. Di bawah arahan kreatif Helen Dewi Kirana, brand fashion premium ini menghadirkan koleksi terbaru yang mengukuhkan identitasnya sebagai pelopor mode berkelanjutan dengan sentuhan budaya yang kuat.
NES, akronim dari kata “keajaiban”, bukan sekadar label fashion, melainkan pernyataan gaya hidup yang merayakan cinta terhadap budaya, lingkungan, dan nilai-nilai sosial. Didirikan pada tahun 2014, NES telah mengukir jejak di panggung internasional—dari Istana Bogor hingga Paris, dari Corcoran Gallery hingga Smithsonian, Washington DC—dengan membawa misi kuat: menjadikan fashion sebagai medium perubahan.
Eksplorasi Artistik dengan Jiwa Sosial
Dalam koleksi terbarunya di JF3 2025, NES mengeksplorasi kembali kekayaan tekstil tradisional Indonesia—seperti batik, tenun, dan ikat celup—melalui pendekatan kontemporer. Teknik shibori yang digunakan memberi kesan visual yang dramatis, sekaligus menonjolkan keunikan tiap helaian kain.
Koleksi ini turut menyoroti keindahan tenun Makassar, yang diangkat sebagai simbol kekuatan lokal yang patut diapresiasi di kancah global. Dengan garis desain yang modern namun tetap berakar pada tradisi, NES menghadirkan busana yang tak hanya memikat mata, tetapi juga menyuarakan pesan yang dalam.
"NES adalah tentang merayakan kehidupan, budaya, dan tanggung jawab sosial. Setiap helaian kain menyimpan cerita, dan setiap karya adalah bentuk kontribusi," ungkap Helen Dewi Kirana. "Kami ingin menebarkan harapan dan kebahagiaan melalui setiap detail yang kami ciptakan."
Mode sebagai Medium Edukasi dan Aksi Nyata
Komitmen NES terhadap keberlanjutan diwujudkan melalui berbagai inisiatif kreatif, seperti koleksi “Batik Baik” yang menggunakan bahan daur ulang dan teknik cetak dari barang bekas. Motif khas “Pohon Kehidupan” menjadi simbol kuat dalam karya-karya NES, merepresentasikan hubungan antara manusia, alam, dan budaya.
Tak hanya di ranah estetika, NES juga aktif dalam gerakan sosial dan lingkungan, seperti Gerakan Indonesia Bersih dan kampanye Jakarta Tanpa Sedotan. NES membuktikan bahwa fashion dapat menjadi ruang refleksi sekaligus alat edukasi yang berdampak nyata.
Empat Pilar: Cinta, Edukasi, Lingkungan, dan Seni Budaya
Berdiri di atas empat pilar—Love, Education, Environment, dan Art & Culture—NES menolak untuk hanya menjadi tren sesaat. Sebaliknya, brand ini terus konsisten menjadi suara yang menginspirasi dan menggerakkan. Lewat setiap koleksi, NES mengajak publik untuk memandang fashion sebagai sesuatu yang lebih dari sekadar penampilan: sebagai bentuk pernyataan nilai dan identitas.
Dengan partisipasi yang memukau di JF3 2025, NES sekali lagi membuktikan bahwa warisan budaya Indonesia dapat tampil megah di panggung modern, menyentuh hati, dan membangun masa depan yang lebih bertanggung jawab. Foto: Dok. JF3 Fashion Festival 2025
