Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

Beranda > Gaya hidup > Nastar Jadi Kue Kering Lebaran Terfavorit Tahun 2025

Nastar Jadi Kue Kering Lebaran Terfavorit Tahun 2025

Gaya hidup | Selasa, 1 April 2025 | 21:26 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Nastar Jadi Kue Kering Lebaran Terfavorit Tahun 2025

Nastar Jadi Kue Kering Lebaran Terfavorit Tahun 2025

Surabaya, Kabarindo- Riset terbaru Populix menemukan bahwa delapan dari sepuluh milenial dan gen-Z memilih nastar sebagai kue kering khas Lebaran terfavorit. Selain itu, mayoritas masyarakat memilih membeli kue kering produksi rumahan (UMKM), kue kering kemasan bermerek dan berencana membeli lebih dari tiga toples tahun ini.

Indah Tanip, VP of Research Populix, menjelaskan bahwa kue kering nastar menjadi favorit 82% responden, disusul oleh putri salju di angka 44%, kastengel dengan 35% dan sagu keju oleh 27% responden. Selain empat kue kering tersebut, urutan berdasarkan popularitas selanjutnya adalah kukis cokelat / chocolate chips (19%), kukis kacang tanah (19%), kukis mentega / butter cookies (12%), lidah kucing (11%), kukis bawang (9%) lalu wafer (7%).

“Dasar penobatan nastar sebagai kue kering Lebaran terfavorit tahun 2025 adalah nilainya yang terpaut jauh dibandingkan kue kering lainnya. Maka bersiaplah bila kue kering yang gurih dan manis dengan isian selai nanas ini akan jadi yang pertama ludes di meja suguhan rumah anda selama momen Lebaran,” ujarnya.

Penelitian ini juga melihat preferensi konsumen terhadap produsen kue kering. Populix menemukan lebih dari separo responden memilih membeli kue kering produksi rumahan (UMKM), diikuti kue kering kemasan bermerek buatan pabrikan besar. Sedangkan sekitar sepertiganya berminat untuk membeli dari toko terkenal, yang cenderung dipilih oleh kalangan ekonomi atas. Meskipun begitu, sebagian milenial dan gen-Z juga mengaku akan membuat kue kering sendiri tahun ini.

Walaupun terpapar berbagai kemudahan digital setiap hari, milenial dan gen-Z cenderung masih memilih pembelian secara langsung, ketimbang secara online. Sebagian besar mengaku akan langsung membeli ke toko kue kering, memesan melalui teman atau kerabat, membeli di ritel kecil seperti mini market atau warung dekat rumah, juga ritel besar seperti supermarket dan hypermarket. Sedangkan hanya sebagian kecil yang akan membeli melalui e-commerce maupun media sosial. Bahkan hanya 3% yang melirik pembelian melalui layanan online delivery.

“Asumsi kami, masyarakat lebih nyaman untuk membeli secara langsung karena lebih terjamin keamanan sampai di tangan, dan sebagian besar membeli kue kering kemasan buatan pabrik untuk kebutuhan hamper Lebaran,” ujar Indah.

Menurut ia, hal ini bisa jadi peluang baru bagi industri makanan kemasan untuk mengembangkan kategori kue kering. Tinggal bagaimana para pelaku industri makanan kemasan bisa menghadirkan produk sesuai dengan preferensi public.

Pertimbangan pembelian

Ada dua faktor yang menjadi pertimbangan utama konsumen sebelum membeli kue kering. Faktor pertama adalah rasa, yang diungkapkan oleh hampir seluruh responden. Selanjutnya faktor harga yang dipertimbangkan oleh 72%.

“Tahun ini tren kue kering viral sudah tidak terlalu relevan bagi orang muda dalam membeli kue kering. Selain rasa dan harga, mereka cenderung lebih mempertimbangkan kebersihan, tampilan dan kemasan, juga bahan baku,” jelas Indah.

Menurut mayoritas milenial dan gen-Z, harga kue kering paling pas di rentang Rp.50.000 – Rp.75.000 setiap toples/kemasan. Namun sebagian tetap akan membeli jika harga yang dipatok sampai dengan Rp.100.000. Kemudian mayoritas milenial dan gen-Z mengaku akan membeli lebih dari tiga toples/kemasan tahun ini, dengan kecenderungan pembelian di atas lima toples/kemasan.

Indah menambahkan, penobatan nastar sebagai yang terfavorit tidak menjamin kue ini menjadi yang paling laris di pasaran. Pasalnya dengan proses pembuatan yang lebih rumit dan sulit, kue ini cenderung memiliki harga yang lebih tinggi.

“Karena itu, kami sarankan para produsen untuk lebih berfokus pada rasa dan memastikan harga yang terjangkau bagi mayoritas konsumen. Terlebih melihat peluang penjualan kue kering yang masih cukup stabil tahun ini,” ujarnya.

Survei tentang “Kue Kering Lebaran Favorit Milenial dan Gen-Z” dilakukan pada 6-8 Maret 2025 melalui platform Poplite. Penelitian ini dilakukan kepada 979 orang milenial dan gen-Z dengan mayoritas responden berasal dari tingkat ekonomi menengah ke atas.

Foto: istimewa


RELATED POST


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER